Momen-momen Air Banjir Ruko Cengkareng Berubah Jadi Warna Merah Megapolitan 8 Februari 2025

Momen-momen Air Banjir Ruko Cengkareng Berubah Jadi Warna Merah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Februari 2025

Momen-momen Air Banjir Ruko Cengkareng Berubah Jadi Warna Merah
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sebuah rumah toko (ruko) di kawasan Ruko Seribu, Cengkareng, Jakarta Barat, mengalami kebakaran saat wilayah tersebut tengah dilanda banjir pada Sabtu (8/2/2025) dini hari.
Kasi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifuddin menjelaskan, saat kebakaran terjadi, hujan deras mengguyur kawasan tersebut dan menyebabkan banjir.
Tim pemadam kebakaran terpaksa memanfaatkan air banjir untuk membantu pemadaman karena persediaan air dari mobil pemadam habis.
“Awalnya kami pakai air dari dua unit mobil damkar, tapi karena habis, kami manfaatkan air banjir. Lumayan, banjirnya setinggi dengkul, jadi bisa digunakan,” kata Syarifuddin saat dihubungi, Sabtu.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi, genangan masih terjadi di sekitar ruko yang terbakar hingga Sabtu siang.
Akibat kebakaran itu, air banjir yang menggenangi jalan sekitar ruko berubah warna menjadi merah.
Genangan air berwarna merah tersebut membentang sepanjang sekitar 150 meter dengan ketinggian mencapai 10 sentimeter.
Syarifuddin mengemukakan, air yang berubah warna merah kemungkinan besar disebabkan oleh lilin merah yang terbakar dan bercampur dengan air pemadaman.
“Iya, kemungkinan salah satunya dari situ. Saat pemadaman, kami menggunakan air yang terus berputar di area tersebut,” kata Syarifuddin.
Adapun laporan kebakaran ruko tersebut pertama kali diterima pada pukul 02.55 WIB.
Tim pemadam tiba di lokasi dan langsung melakukan upaya pemadaman hingga api benar-benar padam pada pukul 04.40 WIB.
Syarifuddin mengatakan bahwa penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan.
Namun, dugaan awal mengarah pada korsleting listrik yang terjadi di lantai satu ruko.
“Diduga karena korsleting pada lantai satu ruko,” ungkapnya.
Salah satu korban kebakaran, Rudi (50) menyebut, api pertama kali muncul dari lantai satu, tepatnya di dekat colokan listrik.
Api dengan cepat menyambar kardus bekas serta perlengkapan sembahyang seperti lilin dan dupa, hingga semakin membesar.
Rudi sempat mencoba memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (APAR), tetapi usahanya gagal.
“Saya lihat api, langsung ambil APAR dan menyemprotkan ke api. Tapi tidak bisa padam. APAR-nya habis, tapi apinya tetap menyala dan makin membesar,” jelas Rudi.
Ketika situasi semakin berbahaya, Rudi meminta kelima anaknya naik ke lantai tiga untuk menyelamatkan diri.
Namun, dalam proses evakuasi, ia terpisah dari istrinya serta dua putranya.
Bersama tiga putrinya, Rudi berhasil keluar dengan naik ke genting ruko dan melompat ke bangunan sebelah.
“Sampai di atas genting, saya teriak minta tolong, tapi tidak ada yang mendengar. Akhirnya, kami memutuskan loncat ke ruko sebelah,” ungkapnya.
Petugas pemadam tiba sekitar 15 menit setelah laporan masuk dan berhasil memadamkan api sekitar pukul 04.40 WIB.
Akibat kebakaran ini, seluruh barang dagangan di lantai satu ruko hangus terbakar dengan total kerugian diperkirakan mencapai Rp 800 juta.
“Barang dagangan masih banyak karena belum dikirim. Biasanya setiap Sabtu kami kirim barang, tapi kebakaran terjadi sebelum itu. Ada juga barang yang baru datang kemarin, semua habis terbakar,” pungkas Rudi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.