Liputan6.com, Jakarta Ibunda almarhum Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), Sepriana Paulina Mirpey tidak bisa menahan perasaannya saat Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto berkunjung ke rumah, di asrama tentara Kuanino, Kota Kupang.
Sepriana menangis sambil bersujud, memohon kepada Pangdam IX/Udayana agar para pelakunya dihukum sesuai perbuatan mereka.
“Tolong jangan ada fitnah lagi bapak, saya seorang ibu. Saya rela kalau anak saya mati di medan perang, tetapi ini di oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Sepriana, Senin (11/8).
Piek Budyakto menegaskan 20 orang jadi tersangka dan sudah ditahan. Dia mengatakan, dari 20 orang tersangka tersebut, salah satunya adalah seorang perwira yang diduga terlibat penganiayaan, sehingga Prada Lucky meninggal dunia.
Saat ini, ujar dia, proses pemeriksaan masih terus berlanjut, di mana tidak hanya melibatkan Detasemen Polisi Militer (Denpom) tetapi juga dari Kodam Udayana untuk mengungkap kasus tersebut.
Sebagai seorang pimpinan TNI di wilayah Kodam IX/Udayana, Pangdam Udayana mengaku kehilangan prajurit muda.
Dia juga menyesalkan kejadian tersebut, dia mengaku akan menindak tegas sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku.
“Kejadian ini, saya sesalkan dan saya sebagai Pangdam IX/Udayana sekaligus atasan langsung, di satuan ini atas peristiwa ini saya akan laksanakan tugas sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku,” tambah dia.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5312023/original/044157800_1754901873-WhatsApp_Image_2025-08-11_at_15.41.52.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)