Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Modus Selebgram RAW Yakinkan Korban Arisan Bodong, Ngaku Punya Toko Berlian dan Bergaya Hedon

Modus Selebgram RAW Yakinkan Korban Arisan Bodong, Ngaku Punya Toko Berlian dan Bergaya Hedon

TRIBUNJAKARTA.COM – Terkuak duduk perkara penipuan arisan bodong yang diduga dilakukan selebgram berinisial RAW.

Para korban telah melaporkan kasus arisan bodong tersebut ke Polda Metro Jaya atas dugaan penipuan dan penggelapan.

Tujuh perempuan telah tercatat sebagai korban, dengan nomor laporan LP/B/2085/III/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.

Satu diantara korban, Lisa Amelia (24) mengungkapkan tergiur tawaran selebgram RAW.

Lisa mengenal RAW dari temannya. RAW menawarkan berbagai skema arisan yang terlihat menguntungkan antara lain arisan menurun, arisan biasa atau kocokan serta arisan bernilai investasi

“Dia juga menawarkan investasi beneran karena dia punya toko berlian,” kata Lisa dikutip dari Kompas.com.

Lisa dan korban penipuan lainnya tergiur gaya hidup hedon yang kerap dipamerkan RAW.

Pasalnya, RAW kerap memamerkan gaya hidup mewah di media sosial, bepergian ke luar negeri dan memperlihatkan kepemilikian toko berlian.

Hal itulah yang membuat RAW  tampak memiliki latar belakang yang meyakinkan. 

“Keuntungan investasi bervariasi, ada yang tiga persen, ada yang lima persen. Saya percaya karena dia punya toko berlian dan terlihat sukses,” kata Lisa. 

KLIK SELENGKAPNYA: Terkuak Sosok Pria Berbaju ASN yang Minta Jatah THR kepada Pedagang Pasar Indung Cibitung, Kabupaten Bekasi. Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Beri Sorotan.

Dalam praktiknya, RAW meminta para korban mentransfer uang ke berbagai rekening, termasuk rekening pribadinya, ibunya, suaminya, atau adminnya. 

Namun, pada Oktober 2024, korban mulai menyadari ada kejanggalan ketika keuntungan yang dijanjikan tak lagi diberikan. 

Kecurigaan semakin kuat pada Februari 2025, ketika RAW tiba-tiba menghilang dari media sosial. 

“Tanggal 4 Februari 2025 itu Instagram dia hilang. Terus, orang-orang mulai bikin Instagram Story, ‘dicari orang hilang karena menipu,’” ungkap Lisa. 

Total kerugian dari kasus ini diperkirakan mencapai hampir Rp 30 miliar. 

“Totalnya ada sekitar 130 orang, dan jumlah ini masih bertambah. Total kerugian diperkirakan hampir Rp 30 miliar,” kata Lisa.

Kini, para korban hanya bisa berharap agar pihak berwajib segera mengungkap kasus ini dan memberikan mereka keadilan. 

Kompas.com telah berusaha menghubungi RAW untuk meminta klarifikasi, namun hingga kini yang bersangkutan belum memberikan tanggapan.

Korban Minta Keadilan

Para korban penipuan modus arisan bodong yang diduga dilakukan selebgram berinisial RAW meminta keadilan

Lisa Amelia (24), pelapor sekaligus salah satu korban penipuan, berharap polisi segera mengusut kasus ini dan menangkap pelakunya.

“Kita berharap kasus ini secepatnya naik sih, ditindak, pelaku cepat ditangkap, cepat ditemukan, dan harapannya semoga korban dapat keadilan,” kata Lisa kepada wartawan, Kamis (27/3/2025).

Sebelum membuat laporan polisi, Lisa dan beberapa korban lainnya sudah berupaya menghubungi RAW dan menemui keluarga selebgram tersebut.

Selain itu, ia mengaku sudah melayangkan somasi kepada RAW sebelum akhirnya memutuskan untuk lapor polisi.

“Sudah komunikasi ke rumahnya, sudah somasi, sudah chat WA, ketemu keluarganya, nggak ada tanggapan baik sih, lebih galak keluarganya,” ujar Lisa.

“Sebenarnya kalau dia ada itikad baik mau ganti atau gimana, kita masih terima sebetulnya. Karena dianya kabur, jadi kita sulit juga berkomunikasinya,” imbuh dia.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari korban.

Ia menjelaskan, para korban dan pelaku mulanya melakukan arisan dan memberikan uang setoran awal yang bervariasi.

Arisan tersebut mulanya berjalan lancar. Namun, sejak Oktober 2024 RAW tidak memberikan hasil dari arisan itu kepada para korban.

“Atas kejadian tersebut, korban merasa dirugikan dengan total Rp 1.834.150.000,” ungkap Ade Ary.

Berdasarkan pengakuan korban, hingga saat ini RAW tidak menunjukkan itikad baik untuk mengembalikan total kerugian tersebut.

Adapun bukti yang dilampirkan korban saat membuat laporan polisi yaitu tangkapan layar percakapan WhatsApp dan bukti transfer. (TribunJakarta.com/Kompas.com)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Merangkum Semua Peristiwa