Jakarta, Beritasatu.com – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa modal asing senilai Rp 4,25 triliun keluar dari pasar keuangan domestik pada 17-20 Maret 2025. Sebagian besar aliran dana asing tersebut berasal dari pasar saham.
Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyampaikan, modal asing keluar melalui pasar saham sebesar Rp 4,78 triliun dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) senilai Rp 670 miliar. Sementara itu, aliran modal asing masuk melalui Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 1,2 triliun.
Ramdan menjelaskan bahwa berdasarkan data transaksi dalam periode tersebut, nonresiden tercatat melakukan jual neto sebesar Rp 4,25 triliun.
Dari jumlah itu, Rp 4,78 triliun merupakan jual neto di pasar saham, sementara pasar SBN mencatat beli neto Rp 1,2 triliun, dan SRBI mengalami jual neto Rp 670 miliar.
Secara kumulatif, sejak 1 Januari hingga 20 Maret 2025, pasar saham mencatat jual neto sebesar Rp 28,1 triliun. Di sisi lain, pasar SBN mengalami beli neto sebesar Rp 23,87 triliun, dan SRBI mencatat beli neto Rp 8,58 triliun.
Pergerakan modal asing ini turut memengaruhi pasar keuangan domestik. Imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun naik menjadi 7,08% pada 20 Maret 2025. Sementara itu, yield surat utang Amerika Serikat (US Treasury Note) tenor 10 tahun turun ke 4,237% pada periode yang sama.
Nilai premi risiko investasi (credit default swap) Indonesia tenor 5 tahun juga meningkat menjadi 88,51 basis poin, naik dari posisi 81,2 basis poin pada 14 Maret 2025.
Menanggapi kondisi modal asing yang keluar, Bank Indonesia menegaskan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan guna menjaga ketahanan ekonomi Indonesia.