Jakarta, FORTUNE – Perjalanan misterius Patek Philippe 2499 milik mendiang John Lennon terus memikat perhatian dunia. Jam tangan langka yang dihadiahkan Yoko Ono untuk ulang tahun ke-40 Lennon pada Oktober 1980 ini, kini menjadi subjek sengketa hukum di Mahkamah Agung Swiss. Jam tersebut diperkirakan bernilai antara US$10 juta hingga US$40 juta di pasar lelang. Selama tiga dekade berikutnya, keberadaan jam ini hanya diketahui oleh segelintir keluarga dan teman dekat.
Patek Philippe 2499 dikenal sebagai jam tangan kronograf kalender abadi yang luar biasa langka, dengan hanya 349 unit diproduksi selama lebih dari tiga dekade. Menurut Paul Boutros, kepala divisi jam tangan di balai lelang Phillips, “Ini adalah mikrokomputer mekanis yang paling dicari di antara semua koleksi Patek.” Demikian dilansir dari The Newyorker, Selasa (17/12).
Jam tangan itu menjadi misteri sebab hilang setelah pembunuhan Lennon. Kabarnya dua bulan setelah menerima jam itu, Lennon ditembak mati di luar apartemennya di Dakota, New York. Yoko Ono kemudian menginventarisasi barang-barang Lennon dan menyimpan Patek tersebut di ruangan terkunci selama lebih dari 20 tahun.
Namun pada 2006, seorang mantan sopir Ono, Koral Karsan, diduga mencuri beberapa barang Lennon, termasuk Patek 2499. Barang tersebut kemudian dijual kepada seorang kolektor di Eropa, memicu serangkaian transaksi rumit yang membawa jam tangan ini ke sejumlah rumah lelang dan menjadi bagian dari sengketa hukum.
Misteri foto, spekulasi, dan sengketa hukum
Pada 2011, sebuah foto Lennon mengenakan Patek itu muncul di internet, lantas memicu spekulasi dan diskusi di kalangan kolektor jam tangan. “Foto ini adalah temuan besar yang membangkitkan kembali minat terhadap barang-barang pribadi Lennon,” tulis seorang pengamat di forum online.
Namun, hingga kini, tidak ada informasi pasti tentang siapa yang mengambil foto itu, di mana jam itu diambil, atau siapa pemilik sahnya. Selama pandemi, upaya investigasi menemukan bahwa jam ini sempat disimpan di Dakota, berpindah-pindah di Eropa, dan kini berada di lokasi rahasia di Jenewa.
Kasus hukum yang melibatkan Yoko Ono dan seorang pria anonim bernama “Mr. A” semakin memperumit perjalanan jam ini. “Mr. A” mengklaim membeli Patek tersebut secara legal pada 2014, tetapi Ono bersikeras bahwa jam itu dicuri dari apartemennya.
Pengadilan Swiss kini memutuskan nasib Patek Philippe Lennon, sementara dunia kolektor menanti keputusan yang akan menentukan nilai dan kepemilikan salah satu jam tangan paling berharga di dunia ini.
Kisah Patek Philippe Lennon bukan hanya tentang barang mewah, tetapi juga mengungkap lapisan sentimental, hukum, dan budaya pop di sekitarnya. Ono memilih jam tangan ini sebagai hadiah untuk suaminya, seorang musisi yang memimpikan dunia tanpa kepemilikan, sebuah ironi yang tetap menjadi teka-teki hingga hari ini.
Pesan rahasia yang terukir di bagian belakang jam tersebut—detail yang masih dirahasiakan—menambah lapisan misteri pada perjalanan jam tangan ini.