Jakarta, CNN Indonesia —
Misi Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) Artemis 1 tanpa awak ke Bulan dijadwalkan ulang pada Jumat (2/9).
Sebelumnya, megaroket Space Launch System (SLS) yang membawa pesawat antariksa Orion dijadwalkan untuk meluncur pada Senin pukul 19.33 WIB. Namun, dikarenakan adanya sejumlah masalah pada bagian pendingin mesin, proses peluncuran terpaksa ditunda.
Jadwal berikutnya yang paling memungkinkan untuk melakukan peluncuran ulang adalah pada Jumat (2/9). Proses ini dapat dilakukan dengan catatan, masalah-masalah yang terjadi sudah terselesaikan.
“Jumat pasti bisa. Kami hanya perlu sedikit waktu untuk melihat datanya. Tapi tim menyiapkan peluncuran ulang dalam 96 jam” kata Mike Sarafin, manajer misi Artemis, dalam konferensi pers pasca kegagalan peluncuran, seperti dikutip Space, Selasa (30/8).
Salah satu masalah yang membuat peluncuran batal adalah scrub-spurring, atau masalah yang berkaitan dengan masalah pendinginan suhu salah satu mesin.
Dalam proses peluncuran kemarin, tim Artemis 1 tidak cukup mendinginkannya menjelang peluncuran yang direncanakan. Sarafin menyebut pendinginan mesin secara termal dengan cara ini mencegah kejutan terjadi pada roket ketika mereka mulai membakar propelan hidrogen dan oksigen kriogeniknya.
Tim Artemis 1 tidak tahu penyebab mesin No. 3 tidak bisa berfung normal, sehingga mereka perlu melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Saat ini indikasinya tidak mengarah ke masalah mesin. Ada dalam sistem ‘bleed’ yang mengkondisikan mesin secara termal dengan propelan super dingin,” ,” ujar Sarafin.
Sarafin mengatakan tim Artemis 1 tengah beristirahat untuk menghadapi peluncuran berikutnya. Tim ini akan berkumpul kembali pada Selasa (30/8) pagi waktu Florida atau Selasa malam waktu Indonesia Barat. Ketika berkumpul, tim akan menggali data lebih lanjut dan mendiskusikan langkah selanjutnya untuk misi.
Lebih lanjut, Sarafin memuji tim Artemis 1 karena berhasil mengatasi masalah-masalah yang telah terjadi, termasuk kebocoran hidrogen yang muncul selama pemuatan propelan.
Dia juga menekankan masalah scrub adalah bagian normal dari bisnis luar angkasa, terutama ketika mempersiapkan kendaraan untuk penerbangan pertamanya.
“Ini adalah roket baru. Ini tidak akan terbang sampai siap,” kata pejabat NASA Bill Nelson.
Nelson mengingatkan bagaimana misi pesawat ulang-alik pada 1986 sampai gagal empat kali sebelum akhirnya berhasil meluncur ke orbit.
“Ada jutaan komponen roket ini dan sistemnya. Dan, tentu saja, kerumitannya menakutkan ketika Anda memasukkan semuanya ke dalam fokus hitungan mundur,” tukas Nelson.
(lom/mik)
[Gambas:Video CNN]