Misi Blue Ghost Mendarat di Bulan setelah Lalui 47 Hari Perjalanan Angkasa – Page 3

Misi Blue Ghost Mendarat di Bulan setelah Lalui 47 Hari Perjalanan Angkasa – Page 3

Liputan6.com, Jakarta – Sebuah pesawat ruang angkasa nirawak yang dikembangkan perusahaan Firefly Aerospace yang berkantor di Texas, AS, berhasil mendarat mulus di bulan pada Minggu, 2 Maret 2025.

Wahana pendarat bulan bernama Blue Ghost ini mendarat di permukaan bulan dan pendaratan terjadi di dekat Mons Latreille, sebuah fitur vulkanik di Mare Crisium, di sisi dekat Bulan.

Keberhasilan ini menandai pendaratan bulan pertama yang dilakukan oleh pesawat ruang angkasa robotik komersial sepenuhnya, sebuah pencapaian monumental yang dibangun dan dioperasikan oleh perusahaan swasta.

CEO Firefly Jason Kim mengatakan, wahana pendarat Blue Ghost tetap stabil dan tegak setelah mendarat. “Semuanya berjalan lancar, bahkan saat kami mendarat,” kata Kim. 

Mengutip CNN, Senin (3/3/2025), pendarat bulan Blue Ghost ini memiliki ukuran 6,6 kaki (2 meter). Pendarat ini memiliki empat kaki yang dilengkapi dengan sensor yang dirancang untuk segera mengonfirmasi saat pesawat menyentuh tanah bulan. 

Meski begitu, saat wahana ini mendarat, webcast memperlihatkan hanya tiga dari empat kaki Blue Ghost yang mengonfirmasi kontak. 

Direktur Program Blue Ghost Ray Allensworth mengatakan, kemungkinan penyebab masalah tersebut karena perangkat lunak. 

“Jadi ada kemungkinan besar perangkat lunak mengabaikan — membuang data — dari sensor itu karena mungkin sensor itu aktif lebih awal. Saya tidak 100 persen yakin. Kami harus kembali dan melihat datanya,” kata Allensworth. 

Misi antariksa tersebut mendarat di dekat fitur vulkanik kuno yang disebut Mons Latreille yang terletak di ujung paling timur permukaan bulan. Mons Latreille tepat di cekungan bulan yang luas dengan lebar 550 kilometer. 

Tim memilih lokasi ini sebagai tempat pendaratan untuk menghindari anomali magnetik yang bisa mengganggu muatan.