Jakarta, CNN Indonesia —
Misi Artemis 1 NASA ke Bulan resmi dijadwalkan ulang untuk peluncuran pada Sabtu (3/9) pukul 14:17 ET atau Minggu (4/9) 1:17 WIB.
Sebelumnya misi ini sempat dikabarkan berpotensi diluncurkan ulang pada Jumat (2/9). Namun NASA memutuskan memundurkan jadwal tersebut.
Peluncuran roket SLS yang membawa pesawat antariksa Orion pada Senin (29/8) terpaksa dibatalkan karena ada masalah pada beberapa bagian roket.
Setelah peluncuran dibatalkan, tim Artemis 1 tengah mengevaluasi data yang dikumpulkan selama upaya tersebut. Sementara roket Space Launch System (SLS) dan pesawat ruang angkasa Orion masih berada di Launchpad 39B di Kennedy Space Center di Florida.
Salah satu dari empat mesin RS-25 roket, yang disebut sebagai mesin #3 tidak dapat mencapai suhu tepat yang diperlukan mesin untuk memulai lepas landas, sehingga peluncuran dibatalkan.
Dilansir dari CNN, mesin perlu dikondisikan secara termal sebelum propelan superdingin mengalir melaluinya sebelum lepas landas. Kemudian untuk mencegah mesin mengalami guncangan suhu, pengontrol peluncuran meningkatkan tekanan tangki hidrogen cair tahap inti untuk mengirim sedikit hidrogen cair ke mesin, atau proses yang dikenal sebagai “bleed.”
Hidrogen cair yang digunakan tersebut memiliki suhu sekitar minus 252 derajat Celcius.
Manajer Program Sistem Peluncuran Luar Angkasa di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall NASA di Alabama John Honeycutt menyebut mesin #3 mungkin sekitar 30 hingga 40 derajat lebih hangat daripada mesin lainnya yang mencapai sekitar minus 245 derajat Celcius.
“Cara sensor bekerja tidak sejalan dengan situasi fisik,” kata Honeycutt.
Dalam peluncuran Sabtu nanti, tim berencana memulai bleed 30 sampai 45 menit lebih awal dalam hitungan mundur dibandingkan proses peluncuran pada Senin dan memantau suhu mesin selama bleed.
Manajer misi Artemis di Markas Besar NASA Mike Sarafin mengatakan jika mereka tidak dapat mengondisikan mesin secara termal, mereka tidak akan meluncurkannya
“Itu adalah syarat yang sama yang akan kita lakukan pada hari Sabtu,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur peluncuran Artemis di Program Sistem Tanah Eksplorasi NASA Charlie Blackwell-Thompson menyebut melepas dan mengganti sensor akan sulit di landasan peluncuran, jadi satu-satunya alternatif adalah menggulungnya kembali ke Gedung Perakitan Kendaraan untuk diservis.
Selain masalah suhu, beberapa masalah lain, seperti badai, kebocoran pada saluran 8 inci yang digunakan untuk mengisi dan mengalirkan hidrogen cair tahap inti roket dan kebocoran hidrogen dari katup ventilasi pada intertank tahap inti juga menyebabkan penundaan pada peluncuran.
“Kami menyetujui apa yang disebut opsi satu, yaitu mengubah prosedur pemuatan secara operasional dan memulai pendinginan mesin kami lebih awal. Kami juga setuju untuk melakukan beberapa pekerjaan di pad untuk mengatasi kebocoran yang kami lihat di pusat layanan hidrogen,” kata Sarafin.
Prakiraan saat ini untuk hari Sabtu mencakup kemungkinan hujan dan badai petir di pagi dan sore hari, sehingga tim peluncuran akan terus memantau prakiraan tersebut.
Ada kemungkinan 60 persen cuaca buruk akan terjadi selama peluncuran.
Maka dari itu masih ada kemungkinan peluncuran diundur kembali menjadi 5 September.
Misi Artemis 1 merupakan tahap awal dari sebuah program yang bertujuan untuk membawa manusia ke Bulan dan akhirnya mendaratkan misi berawak di Mars.
(lom/fea)
[Gambas:Video CNN]