ERA.id – Duta Besar Suriah untuk PBB Qusay Al-Dahhak menyatakan bahwa Suriah telah mengajukan dua surat yang sama kepada Sekjen PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB. Surat itu untuk mengecam serangan Israel baru-baru ini di wilayah Suriah.
“Kami menyampaikan surat yang sama hari ini atas instruksi dari pemerintah Suriah kepada Sekretaris Jenderal, kepada Dewan Keamanan, untuk mengutuk serangan Israel ini,” kata Al-Dahhak, dikutip Anadolu, Selasa (10/12/2024).
Dalam surat itu, Al-Dhhak mendesak PBB dan DK PBB untuk bertanggung jawab menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Pihaknya juga meminta Isreal untuk menghentikan serangan ke Suriah.
Al-Dahhak mengutuk serangan Israel baru-baru ini, yang menurut dia menyasar warga sipil dan infrastruktur militer. Dia menuduh Israel memanfaatkan masa transisi di Suriah untuk melakukan agenda pendudukan.
Selain itu, ia juga meminta DK PBB untuk memaksa Tel Aviv menghormati hukum dan resolusi internasional, termasuk Perjanjian Pelepasan 1974.
“Rakyat Suriah dan Suriah kini tengah menyaksikan era perubahan baru, babak baru sejarah. Rakyat Suriah berharap dapat mendirikan negara yang bebas, setara, menjunjung tinggi hukum, dan demokrasi,” tegasnya.
“Kami akan bergabung dalam upaya membangun kembali negara kami, membangun kembali apa yang telah hancur, dan membangun kembali masa depan, masa depan Suriah yang lebih baik bagi seluruh warga Suriah,” tambahnya.
Al-Dahhak juga mengaku bahwa dia sama terkejutnya atas kemajuan pesat kelompok anti-rezim seperti dengan semua orang lainnya. Dia pun menyatakan kembali komitmennya kepada bangsanya.
“Saya dan rekan-rekan saya adalah bagian dari rakyat Suriah. Kami adalah pelayan masyarakat. Kami bekerja untuk Suriah. Kami bekerja untuk membantu rakyat Suriah. Kami telah membela rakyat Suriah, dan kami telah membela kepentingan negara kami selama bertahun-tahun, dan kami akan terus melakukannya,” ujarnya.
“Ketika warga Suriah bahagia, kami pun bahagia. Ketika warga Suriah menderita, kami pun menderita,” pungkasnya.