Cahaya harapan itu semakin terang ketika Irwan, warga Desa Datte, menyatakan kesediaannya menghibahkan sebidang tanah untuk membangun sekolah dasar. Tanah tersebut akan diberikan tanpa syarat, asal kepemimpinan Bebas-Siti dapat membawa perubahan bagi Tutar. “Saya ingin anak-anak kami mendapat akses pendidikan yang lebih baik. Silakan bangun sekolah di tanah saya, Pak Bebas,” ungkap Irwan penuh ketulusan.
Irwan yakin, akses pendidikan yang memadai akan menumbuhkan masa depan lebih cerah untuk Tutar. “Pendidikan bukan hanya hak, tapi juga kebutuhan masa depan. Dengan pendidikan, kami berharap generasi anak-anak kami bisa berkontribusi dalam perkembangan sosial dan ekonomi Polman,” lanjutnya.
Ia juga mencerminkan nilai kebersamaan, di mana pendidikan dianggap sebagai tanggung jawab semua pihak, termasuk warga. “Kami merasa bersyukur, baru kali ini ada calon bupati yang datang ke tempat kami. Pak Bebas menunjukkan dirinya sebagai pemimpin yang peduli dan menjangkau masyarakatnya tanpa terkecuali,” kata Irwan.
Bagi warga Tutar, sosok Bebas Manggazali tidak sekadar menjanjikan perubahan, tapi membawa cahaya yang dinanti-nanti untuk mengubah kenyataan. Mereka menyimpan harapan besar, bahwa pemimpin yang hadir di hadapan mereka kali ini akan membawa perbedaan nyata dalam hidup mereka, membangun mimpi mereka di tengah keterbatasan yang sekian lama mereka alami. (*)