Mimpi Mewujud Putri Anak Pedagang Asongan, Bisa Kuliah di UGM dengan Beasiswa
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Keinginan
Putri Khasanah
(18), seorang warga Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, akhirnya terwujud.
Ia diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM), sebuah pencapaian yang sempat dianggapnya hanya mimpi.
“Rasanya ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan,” ungkap Putri Khasanah dalam keterangan tertulis Humas UGM, Kamis (26/06/2025).
Kini, Putri resmi menjadi mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Sekolah Vokasi
UGM
melalui Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).
Selain diterima di UGM, Putri juga berhasil mendapatkan
beasiswa UKT
Pendidikan Unggul Bersubsidi dengan subsidi 100 persen, sehingga ia tidak perlu membayar uang kuliah.
Pencapaian ini merupakan hasil dari kerja keras dan semangat pantang menyerah yang dimiliki Putri.
Meskipun berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, Putri tidak pernah membiarkan kondisi tersebut menghalanginya untuk berprestasi.
Sejak SMP, ia aktif mengikuti berbagai lomba di bidang
matematika
, baik tingkat regional maupun nasional.
“Saya mulai ikut lomba dari SMP, saat itu saya lomba di bidang
Matematika
,” ujarnya.
Prestasi demi prestasi pun berhasil diraihnya.
Di antaranya, Putri meraih medali perunggu dalam ajang Science GO bidang Matematika pada tahun 2020, piagam medali emas dalam Pekan Olimpiade Sains Nasional (POSN) bidang Matematika tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Yayasan Pusat Prestasi Indonesia, serta menjadi semifinalis Olimpiade Matematika UIN Sunan Kalijaga (OMSUKA) pada tahun 2022.
Putri mengaku sangat menyukai pelajaran matematika.
Menurutnya, matematika merupakan dasar dari berbagai ilmu pengetahuan.
“Saya suka pelajaran Matematika karena itu adalah dasar dari segala ilmu, dan guru Matematika saya membuat mapel ini lebih menyenangkan,” tuturnya.
Selama menempuh pendidikan di SMA, Putri berusaha untuk belajar mandiri tanpa membebani orang tuanya.
Keterbatasan ekonomi membuatnya tidak bisa mendaftar bimbingan belajar seperti teman-temannya.
Namun, hal itu tidak menghalanginya.
Ia memanfaatkan media pembelajaran gratis di internet, seperti video edukasi di YouTube dan latihan soal yang tersedia secara gratis.
“Biasanya, aku belajar lewat YouTube sebagai tambahan materi. Sebelum ikut lomba, aku juga mengerjakan latihan soal yang ada di internet,” jelasnya.
Dengan diterimanya di Sekolah Vokasi UGM tanpa biaya kuliah, Putri bertekad untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.
Ia bercita-cita untuk berkarier di Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan berharap kelak bisa mengangkat derajat keluarganya.
“Saya ingin membanggakan orang tua saya kelak,” ungkapnya.
Ayah Putri, Adil (48), sehari-hari bekerja sebagai penjual asongan keliling, sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.
Penghasilan Adil dari berjualan asongan keliling sangat tidak menentu, rata-rata hanya Rp 500 ribu per bulan.
Mendengar kabar bahwa anaknya diterima tanpa tes di UGM, Adil merasa sangat bersyukur dan bahagia.
Putri akan menjadi yang pertama dari keluarganya yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, mengingat ayah, ibu, dan kakaknya hanya lulusan SLTA sederajat.
“Bersyukur, Putri bisa mendapatkan subsidi UKT dari UGM,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Adil, yang merupakan ayah dari tiga anak, tidak pernah mengira putrinya akan memiliki kesempatan untuk kuliah di perguruan tinggi, terlebih di kampus ternama seperti UGM. “Ini pertama kalinya, Putri akan menjadi sarjana pertama di keluarga kami,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Mimpi Mewujud Putri Anak Pedagang Asongan, Bisa Kuliah di UGM dengan Beasiswa Yogyakarta 26 Juni 2025
/data/photo/2025/06/26/685d174fd4a68.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)