Jakarta, CNN Indonesia —
Milisi Suriah menyerukan pasukan keamanan Presiden Bashar Al Assad untuk mendaftar ke “pusat permukiman.”
Dalam sebuah pernyataan, Komando Operasi Militer selaku koalisi milisi di Suriah termasuk Hayat Tahrir Al Sham (HTS) mengumumkan pembukaan “pusat permukiman untuk anggota rezim kriminal di Homs.”
Mereka yang pernah menjadi pasukan keamanan untuk Al Assad diminta mendatangi pusat permukiman tersebut sebelum tanggal 14 Desember 2024.
“Semua pasukan rezim Assad perlu mengunjungi pusat untuk menyelesaikan prosedur penyelesaian dan menerima ID sementara sebelum Sabtu 14 Desember 2024,” demikian pernyataan milisi, seperti dikutip CNN.
Para pasukan keamanan diwajibkan membawa dokumen, peralatan, dan barang-barang resmi mereka selama bertugas di masa pemerintahan Al Assad. Mereka akan dituntut jika tidak menyerahkan secara lengkap maupun memberikan informasi palsu.
Pada Senin (9/12), milisi Suriah mengeluarkan amnesti umum bagi tentara wajib militer Suriah dengan menyatakan bahwa mereka “diberikan keselamatan hidup dan setiap bahaya terhadap mereka sangat dilarang.”
Namun, amnesti tidak berlaku untuk tentara yang bertugas secara sukarela.
Milisi Suriah menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar Al Assad pada Minggu (8/12) usai merebut ibu kota Damaskus.
Penggulingan itu terjadi sangat cepat dalam waktu kurang dari dua pekan setelah milisi yang dipimpin Hayat Tahrir Al Sham melancarkan perlawanan pada 27 November.
Upaya penggulingan ini sebetulnya telah terjadi sejak lebih dari satu dekade lalu. Suriah dilanda perang saudara selama 13 tahun buntut dominasi kekuasaan al-Assad.
Kini, pemerintahan Suriah akan dipegang sementara oleh mantan Perdana Menteri Mohammad Ghazi al-Jalali. Al-Jalali telah ditunjuk oleh milisi untuk mengawasi jalannya kementerian dan lembaga hingga pemerintahan baru menyelesaikan masa transisi.
(blq/dna)
[Gambas:Video CNN]