Jakarta, CNN Indonesia —
Milisi Suriah Hayat Tahrir al Sham (HTS) pada Rabu (11/12) mengatakan bakal membubarkan pasukan keamanan Bashar Al Assad.
Pasukan ini digunakan Assad guna memberangus milisi-milisi yang selama ini menjadi oposisi di pemerintahannya.
Tidak hanya itu, HTS juga bakal menutup semua penjara yang selama ini digunakan untuk menawan orang-orang yang dianggap Assad sebagai musuhnya, termasuk penjara neraka Sednaya.
“Kami akan membubarkan pasukan keamanan rezim sebelumnya dan menutup penjara-penjara terkenal,” kata pemimpin tertinggi HTS, Abu Mohammed Al Julani, dilansir Reuters.
Julani menambahkan, HTS juga bakal memberangus siapa pun yang terlibat “dalam penyiksaan atau pembunuhan tahanan” yang ditawan Assad di penjara-penjara Suriah.
Ia menegaskan tidak akan memberi ampunan kepada siapa pun yang melakukan tindakan keji tersebut.
“Kami akan mengejar mereka di Suriah dan kami meminta negara-negara untuk menyerahkan mereka yang melarikan diri sehingga kami dapat mencapai keadilan,” lanjut Julani.
Selama memimpin, Assad dilaporkan telah menahan ribuan orang yang antipemerintah di berbagai penjara yang ada di Suriah, termasuk di penjara Sednaya.
Di sana, ribuan tahanan tersebut disiksa dan dibiarkan tidak makan dan minum seharian hingga akhirnya tewas di tempat.
HTS sendiri pada 8 Desember lalu telah berhasil menggulingkan rezim Assad yang sudah berkuasa di Suriah selama 50 tahun.
Untuk mengisi kekosongan pemimpin, HTS menunjuk eks Perdana Menteri Suriah, Mohammed Al Bashir, untuk menjadi memimpin pemerintahan sementara.
Penunjukan ini juga sudah diutarakan Al Bashir dalam pernyataannya yang disiarkan di televisi Suriah pada Selasa (10/12) Waktu setempat.
Sebagai PM sementara, Bashir bertugas untuk memulihkan keamanan dan otoritas negara, memulangkan jutaan pengungsi Suriah, dan menyediakan layanan penting.
Bashir sendiri bakal menjadi PM sementara Suriah setidaknya hingga Maret 2025 mendatang. “Kami hanya akan bertahan sampai Maret 2025,” kata Bashir.
(gas/rds)
[Gambas:Video CNN]