Dalam penerapan tersebut, siswa tidak hanya sekedar mendengarkan teori namun fokus membangun empati. BPIP katanya, juga melibatkan mahasiswa dari 4 perguruan tinggi di Cirebon sebelum terjun ke lapangan mendampingi rangkaian kegiatan mereka. “Nah, momentum Hari Anak Nasional 2025 ini menjadi penting apalagi temannya luar biasa yakni anak hebat menuju Indonesia emas 2045. Anak Indonesia bersaudara menyiratkan bahwa mereka harus terus menjaga rasa solidaritas menjunjung tinggi rasa kebersamaan,” ujarnya.
Kepala Sekolah SDN 1 dan 2 Sunyaragi Kota Cirebon Sudarnati mengapresiasi metode baru yang diterapkan BPIP pertama kali di sekolahnya. Ia memastikan metode tersebut akan diterapkan dalam pembelajaran mendalam di sekolah ke depannya.
Dia menyatakan bahwa, selama ini para siswa hanya mendengarkan teori, tanpa disertai rasa dengan hatinya. Oleh karena itu, pembelajaran mendalam menjadi salah satu metode yang akan dikembangkan di sekolah ini. “Kami sangat bersyukur apalagi penerapan pertama di Cirebon,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Kesbangpol Kota Cirebon Buntoro mengatakan, metode baru penanaman nilai Pancasila tersebut menjadi salah satu percontohan yang akan diterapkan oleh Kesbangpol untuk pembinaan ideologi dan wawasan kebangsaan. “Akan ada optimasi di semua lini kegiatan baik forum kerukunan umat beragama hingga mitra kita di kecamatan,” ujarnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5292589/original/072561200_1753259296-BPIP_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)