Jakarta, Beritasatu.com – Anggur shine muscat masih diperjualbelikan di pasaran. Anggur ini menjadi sorotan karena buah impor tersebut diduga mengandung residu kimia atau pestisida di ambang batas aman berdasarkan temuan di Thailand.
Pedagang buah di Pasar Palmeriam, Jakarta Timur Rama (20) mengatakan, dirinya belum mengetahui adanya kabar terkait kandungan residu pestisida yang melebihi ambang batas pada produk anggur shine muscat.
Dia juga mengaku belum ada imbauan dari pemerintah dan pihak terkait untuk menghentikan penjualan anggur impor tersebut.
“Belum tahu (kabar zat kimia berlebih pada anggur shine muscat). Sejauh ini belum ada imbauan juga buat stop jualan anggur muscat,” kata Rama kepada Beritasatu.com, Rabu (30/10/2024).
Rama mengatakan, pasokan anggur shine muscat di kiosnya datang dari Pasar Induk Kramat Jati. Dikatakannya, sejauh ini belum ada keluhan yang dialami para pembeli anggur muscat di kiosnya.
“Sejauh ini belum ada keluhan, aman,” ujar Rama.
Hal senada juga disampaikan oleh pedagang buah lainnya, Pandi (62). Dia juga mengaku belum mengetahui kabar soal residu pestisida berlebih pada anggur shine muscat.
Pandi pun masih berjualan anggur muscat dan belum ada pelanggan yang mengutarakan keluhan seusai mengonsumsi anggur yang identik dengan warna hijau tersebut.
Namun, dia mengatakan akan berhenti jualan anggur muscat jika mendapatkan imbauan dari pemerintah.
“Saya belum tahu kabarnya, tetapi saya akan berhenti kalau diminta berhenti jualan anggur itu,” ucap Pandi.
Sebelumnya, isu ini mencuat setelah di Thailand ditemukan residu kimia atau pestisida dalam anggur shine muscat yang dijual di pasaran dengan kadar yang melampaui ambang batas aman.
Dewan Konsumen Thailand mencatat, 23 dari 24 sampel anggur shine muscat yang mereka uji positif terkontaminasi dengan residu kimia berbahaya.
Masalah tersebut juga memicu Malaysia untuk melakukan pemeriksaan pada anggur muscat yang dijual di negaranya.
Sementara itu, anggota Komisi IX DPR Irma Suryani meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk berkoordinasi dengan badan karantina terkait dugaan adanya kandungan berbahaya dalam varietas anggur premium tersebut.
“Koordinasikan dengan mereka, dengan badan karantina karena dikatakan anggur itu sangat berbahaya,” ujarnya dalam rapat kerja Komisi IX DPR dengan Kepala BPOM Taruna Ikrar, Selasa (29/10/2024).
Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) akan melakukan investigasi terkait kabar pemeriksaan anggur shine muscat oleh otoritas Thailand yang mengandung residu pestisida di atas batas aman.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyampaikan, proses investigasi ini mencakup pengambilan sampel dan pengujian di laboratorium guna memastikan keamanan produk yang dijual di Indonesia.
“Bapanas akan terus menyampaikan informasi mengenai keamanan pangan secara transparan sesuai dengan prosedur yang berlaku,” kata Arief Prasetyo dalam pernyataan resminya, Rabu (30/10/2024).