Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Merebak di China, Ini 5 Fakta Terbaru Wabah HMPV

Merebak di China, Ini 5 Fakta Terbaru Wabah HMPV

Jakarta, Beritasatu.com – Dalam beberapa waktu terakhir, China menjadi sorotan internasional akibat wabah virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang menyebar dengan cepat, terutama di wilayah utara negara tersebut. Lalu, bagaimana fakta terbaru mengenai HMPV?

Meski demikian, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia mengimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dan menjaga kesehatan guna mencegah penyebaran virus ini.

Berikut ini lima fakta terbaru HMPV yang perlu diketahui, dikutip dari berbagai sumber, Selasa (7/1/2025).

1. Gejala HMPV mirip dengan flu
HMPV merupakan virus yang sering menyebabkan gejala mirip flu biasa, seperti batuk, pilek, demam, dan sakit tenggorokan. Sebagian besar kasus HMPV tergolong ringan, tetapi anak-anak, lansia di atas 65 tahun, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi serius akibat infeksi ini.

2. Tidak dapat diobati dengan antibiotik
Menurut Cleveland Clinic, antibiotik tidak efektif untuk mengobati HMPV karena virus ini bukan bakteri. Namun, pada beberapa kasus, infeksi bakteri sekunder bisa terjadi bersamaan dengan infeksi HMPV, seperti pneumonia. Jika antibiotik diresepkan, itu bertujuan untuk mengatasi infeksi bakteri yang terjadi bersamaan, bukan untuk menyembuhkan HMPV itu sendiri.

3. HMPV bukan virus baru
Fakta terbaru dan penting lainnya adalah HMPV sebenarnya bukanlah virus baru. Virus ini pertama kali ditemukan pada 2001 dalam jurnal ilmiah Belanda dengan judul “A newly discovered human pneumovirus isolated from young children with respiratory tract disease”.

Menurut Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama, HMPV sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan tidak terkait langsung dengan Covid-19.

Ia juga mengingatkan agar tidak terburu-buru mengaitkan lonjakan kasus HMPV dengan pandemi Covid-19, meskipun tetap penting untuk waspada.

“Tidak tepat kalau kita terlalu cepat mengkorelasikan kenaikan kasus HMPV ini dengan Covid-19, walaupun tentu kita perlu tetap waspada,” ungkap Tjandra kepada wartawan, Sabtu (4/1/2025).

4. Infeksi HMPV lebih sering terjadi di musim dingin atau awal musim semi
HMPV sering muncul pada musim dingin dan awal musim semi, dengan gejala yang mirip flu biasa. Virus ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas, tetapi terkadang juga dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah, seperti pneumonia, kambuhnya asma, atau memperburuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

5. Data kasus HMPV di China
Meskipun terjadi lonjakan kasus HMPV di China, para ahli mengungkapkan wabah ini bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan, karena virus ini sudah ada sejak lama. Data terbaru dari CDC menunjukkan HMPV hanya menyumbang kurang dari 2% dari total tes positif virus pernapasan mingguan, sementara flu menyumbang hampir 19% dan Covid-19 lebih dari 7% pada minggu yang sama.

Dengan memahami fakta terbaru HMPV ini, Anda dapat menjaga kewaspadaan tanpa perlu merasa panik. Selalu penting untuk menerapkan praktik kebersihan yang baik dan menjaga kesehatan tubuh agar tetap terlindungi dari berbagai virus pernapasan.