Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Merdeka Copper Gold, Komitmen terhadap Lingkungan dan Kesetaraan Gender dalam Mendukung Pencapaian SDGs

Merdeka Copper Gold, Komitmen terhadap Lingkungan dan Kesetaraan Gender dalam Mendukung Pencapaian SDGs

Jakarta, Beritasatu.com – Sebagai perusahaan tambang nasional yang mengeksplorasi, mengekstraksi, dan memproduksi emas, perak, tembaga, dan mineral lainnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA/Merdeka), melalui anak-anak perusahaan yang tersebar di tiga pulau di Indonesia, berkomitmen untuk mendukung lingkungan yang berkelanjutan dengan terus meminimalkan dan memulihkan dampak lingkungan dari operasi tambang. Selain itu, Merdeka memprioritaskan beberapa tujuan SDG’s (Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) di bidang lingkungan dan kesetaraan gender. Inisiatif yang dilakukan tidak hanya mengurangi dampak lingkungan dari operasional tambang, tetapi juga mendukung inklusi sosial melalui pemberdayaan perempuan di industri pertambangan.

Dalam mendukung SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi, MDKA menerapkan program pengelolaan air yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan air, mengolah limbah, serta memanfaatkan air hujan. Merdeka memastikan air yang digunakan dalam operasi tambang tidak berdampak pada ketersediaan air bersih bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi. Contohnya seperti yang dilakukan di Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur, dimana sudah menerapkan sistem air proses tertutup dalam pemrosesan bijih sehingga tidak ada penggunaan air dari sungai atau air tanah. Perusahaan membangun serangkaian kolam penampung air hujan untuk kebutuhan operasional tambang. Selain itu, dengan menerapkan teknologi pengolahan air yang canggih, perusahaan memastikan bahwa air sisa tambang yang dihasilkan aman sebelum dilepas ke lingkungan. Ini membuktikan bahwa pengelolaan air yang efektif dan ramah lingkungan dapat diterapkan di sektor tambang, yang selama ini dikenal sebagai industri dengan kebutuhan air yang tinggi.

Dalam upaya penurunan emisi dan perubahan iklim, Merdeka memiliki roadmap komitmen Net Zero Emission pada 2050 sejalan dengan komitmen Net Zero Emission Pemerintah Indonesia, yang mana berkontribusi pada pencapaian SDG 13, yang bertujuan untuk mengambil tindakan segera guna menangani perubahan iklim. Langkah konkrit sudah dibuktikan dengan Tambang Emas Tujuh Bukit yang telah 100% menggunakan sumber energi terbarukan yang diproduksi PLN dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, Jawa Barat. Selain itu, Merdeka juga sedang menjajaki pengurangan emisi Gas Rumah Kaca melalui penggunaan bio-solar B35 untuk bahan bakar alat berat, studi penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Air dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk diimplementasikan di beberapa operasi tambangnya. Dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, perusahaan membantu mengurangi dampak negatif operasional tambang terhadap perubahan iklim.

“Merdeka secara aktif mendukung SDG Goals dan turut serta berkontribusi dalam upaya mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Hal ini diwujudkan dalam pelaksanaan penilaian dampak perubahan iklim dan penyusunan road map serta implementasinya dalam mencapai Komitmen Nol-Bersih untuk mengurangi emisi GRK. Untuk memandu proses tata kelola, strategi, dan pelaporan perubahan iklim, Merdeka menggunakan panduan Task Force on Climate-related Financial Disclosures atau TCFD,” papar Head of Corporate Communications MDKA, Tom Malik.

Selain efisiensi energi, Merdeka juga memandang penting kegiatan rehabilitasi lingkungan yang sejalan dengan Tujuan Nomor 15 SDGs tentang Ekosistem Daratan. Merdeka memiliki program rehabilitasi lahan tambang melalui rehabilitasi progresif dengan menanam kembali vegetasi lokal di area yang telah selesai ditambang. Sampai tengah tahun ini, Merdeka telah mereboisasi lahan kompensasi sebesar 3.113,5 hektar, melakukan penanamanan bibit pohon dengan total lebih dari 1 juta bibit pohon serta telah melakukan penanaman lebih dari 5.500 mangrove yang tersebar di beberapa area.

Dengan memulihkan kondisi lahan dan habitat, Merdeka membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan melestarikan spesies flora dan fauna lokal. Program ini juga menjadi contoh positif dalam penerapan tambang yang bertanggung jawab, khususnya dalam hal meminimalkan kerusakan lingkungan.

Dalam hal kesetaraan gender, Merdeka Copper Gold menerapkan program pemberdayaan perempuan di tempat kerja, termasuk dalam bidang teknis dan operasional yang seringkali didominasi laki-laki. Di 2024 ini, Merdeka telah mempekerjakan lebih 800 karyawan perempuan atau kurang lebih 11% dari total karyawan di berbagai lokasi operasi dan kantor pusat, meningkat sekitar 2,5% sejak tahun sebelumnya. Merdeka juga menghapus stigma bahwa pekerjaan tambang hanya untuk laki-laki.

Seperti di Operasi Tambang Tembaga Wetar, seluruh operator haul truck di tambang ini adalah perempuan. Program ini mendukung SDG Goals nomer 5 yang bertujuan untuk mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan di berbagai sektor. Selain pertumbuhan pekerja perempuan, Merdeka juga membuka peluang kerja setara bagi penyandang disabilitas, selaras dengan komitmen terhadap prinsip hak asasi manusia. Langkah ini tidak hanya mendorong keragaman di tempat kerja tetapi juga menunjukkan bahwa sektor tambang bisa lebih inklusif.

“MDKA berkomitmen pada keberagaman, kesetaraan dan inklusivitas seperti dinyatakan pada Kebijakan Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusivitas yang dibuat MDKA,” tambah Tom.

Tom Malik juga menyampaikan MDKA berkomitmen untuk berkontribusi dalam mengurangi tingkat kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, kesetaraan gender, pengelolaan lingkuan untuk menjawab tantangan keberlanjutan masa depan.

Inisiatif-inisiatif Merdeka Copper Gold dalam bidang lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan kesetaraan gender tidak hanya mencerminkan praktik pertambangan yang bertanggung jawab tetapi juga mendukung beberapa tujuan penting SDGs. Dengan terus menjalankan program-program yang berkelanjutan dan inklusif, Merdeka berharap untuk selalu bisa berkontribusi pada masa depan yang lebih baik bagi masyarakat sekitar dan lingkungan, serta menunjukkan bahwa sektor tambang dapat menjadi bagian dari solusi untuk pencapaian SDGs.