Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Seorang wanita bernama Mirna Novita (43) melaporkan mantan suaminya, TP, ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Mirna mengatakan, terlapor diduga telah memberikan keterangan palsu saat sidang cerai yang berlangsung pada 2023 lalu.
Laporan Mirna yang dibuat pada Januari 2024 teregistrasi dengan nomor LP/B/84/I/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya.
“Jadi waktu itu ketika saya gugat cerai mantan suami saya, itu tahun 2023 ya, sidangnya sendiri cukup lama. Itu saya lupa tepatnya sidang ke berapa. Tapi yang jadi saksi dari pihak mantan suami saya. Yang jadi saksi pada saat itu ayahnya, mantan mertua saya,” kata Mirna saat dihubungi, Jumat (15/11/2024).
Dalam persidangan, Mirna mengaku diserang dengan berbagai macam tuduhan. Mulai dari disebut murtad hingga mengonsumsi narkoba.
“Terus saya juga dituduh membawa anak-anak ke tempat yang menyajikan narkoba. Lalu dibilang saya suka joget koplo kalau lagi karaoke sambil minum-minum,” ungkap dia.
Menurut dia, semua tuduhan itu merupakan fitnah. Akibatnya, Mirna kehilangan hak asuh atas kedua anaknya.
“Akhirnya saya laporkan ke polisi, karena saya sudah nggak tahu lagi mau ngapain kan, saya jadi kehilangan hak asuh anak saya,” ujar Mirna.
Mirna kalah dalam perebutan hak asuh anak pada pengadilan tingkat pertama, lalu menang saat upaya banding.
Namun, pada tingkat Kasasi, Mirna kembali kalah dari mantan suaminya.
“Waktu Kasasi ada lagi tuduhannya saya bergaul sama residivis narkoba. Tapi saya nggak tahu siapa yang dia maksud,” ucap Mirna.
Dalam laporan polisi yang dibuat, Mirna juga melampirkan sejumlah bukti termasuk surat keterangan dari KUA yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah pindah agama atau murtad.
Selain itu, ia juga menyerahkan bukti berupa hasil tes narkoba yang dilakukan di Polres Metro Jakarta Selatan.
“Saya juga disebut karena saya pernah ke Pura Tirta di Bali yang melukat, saya juga dibilang kafir karena itu. Padahal itu tempat wisata. Jadi akhirnya saya juga melampirkan bukti bahwa yang saya kunjungi itu tempat wisata ya, terkenal,” kata Mirna.
Selama 1,5 tahun belakangan, Mirna mengaku tidak bisa menemui kedua anaknya yang masih berusia 11 dan 7 tahun.
“Kontak diputus, nomor HP anak-anak nggak dikasih, mereka di bawah umur loh. Sekolah anak-anak juga dipindahkan tanpa sepengetahuan saya. Saya baru ketemu sekolahnya tuh bulan Maret kemarin. Itu semua saya lampirkan di laporan polisi,” ujar dia.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan Mirna.
Namun, ia belum mengetahui proses tindak lanjut dari laporan tersebut.
“Ya (laporan sudah diterima). Dicek dulu,” kata Nurma saat dikonfirmasi.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya