Merasa Buntu Diperas Aplikator, Driver Ojol Demo ke Pemprov Jateng Minta Solusi Regional 28 Februari 2025

Merasa Buntu Diperas Aplikator, Driver Ojol Demo ke Pemprov Jateng Minta Solusi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Februari 2025

Merasa Buntu Diperas Aplikator, Driver Ojol Demo ke Pemprov Jateng Minta Solusi
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com –
Puluhan pengemudi atau driver ojek online (ojol) dari Grab melakukan aksi untuk rasa di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Kamis (27/2/2025).
Mereka merasa buntu karena terus menerus mendapat potongan dari aplikator. Namun upaya dialog dengan aplikator, Grab tidak kunjung membuahkan hasil bagi
driver ojol
selaku mitra Grab.
Alhasil mereka memilih untuk berunjuk rasa dan melakukan audiensi ke Pemperintah Provinsi Jawa Tengah agar empat tuntutan utama kepada pihak aplikator dapat direspons.
Pasalnya kebijakan perusahaan dinilai merugikan para driver ojol.
Dalam aksi tersebut, mereka kompak memakai jaket Grab selama menyampaikan orasi dan tuntutannya. Lalu berdialog dengan Sekertaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno di kantornya.
“Tuntutannya itu ada empat, hapus program akses hemat, order gabungan dihapus, hapus slot, dan kembalikan vermuk (verifikasi muka) seperti semula,” jelas Ketua Serikat Penggerak Mitra Indonesia (SMPI) Rahmat di Kantor Gubernur Jateng, Kamis (27/2/2025).
Tuntutan pertamanya yakni penghapusan pilihan fitur akses hemat yang memangkas pendapatan mereka karena jumlah potongan dari aplikator terus bertambah.
Tak hanya itu, mereka mengeluhkan beban potongan Rp 13.000 ketika mitra telah menyelesaikan lebih dari tujuh orderan.
“Jadi di sini kita sudah kerja, sudah dipotong 20 persen masih suruh bayar lagi. Artinya menggerus pendapatan,” keluh dia.
Koordinator Aksi, Thomas mengaku telah menyampaikan keresahan tersebut ke aplikator soal kebijakan yang dianggap mengurangi pendapatan driver dalam jumlah besar.
Namun lantaran upaya dialog dengan aplikator tidak pernah membuahkan hasil, dia berharap Pemprov Jateng dapat menjembatani perbaikan kebijakan bagi mitra Grab.
“Misalnya dalam order gabungan. Semula ongkos dihitung dua kali, sekarang hanya dihitung satu kali orderan,” kata dia.
Sekda Jateng Sumarno menyambut baik upaya audiensi yang diikuti perwakilan pengemudi ojol Grab dari Batang, Purwodadi, Tegal dan
Semarang
. Sumarno berjanji bahwa dalam waktu dekat Pemprov melalui dinas terkait akan berkomunikasi dengan pihak aplikator.
“Kami akan mengakomodir harapan panjenengan semua sebagai warga Jawa Tengah. Mudah-mudahan upaya kita bersama bisa menghasilkan yang optimal dan harapan temen-temen semua bisa tercapai,” ucap Sumarno.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.