Jakarta (ANTARA) – Di dalam kabin sejuk bus listrik yang melaju tenang membelah Kota Medan, Sinta Duma Siregar duduk santai, seraya menikmati perjalanan pulang dari tempat kerjanya.
Sore itu, perempuan 52 tahun yang sehari-hari bekerja di Puskesmas Tanjung Morawa itu mengaku bersyukur karena kini tidak perlu lagi mengandalkan sepeda motor untuk beraktivitas.
“Kalau dulu pulang-pergi naik motor, sekarang lebih nyaman, ngadem di dalam bus,” ujar Sinta, sambil tersenyum, sesekali memandang ke luar jendela.
Perjalanan ke tempat kerjanya memakan waktu sekitar satu jam, namun terasa ringan karena bisa mengatur waktu dengan baik.
Tidak hanya lebih nyaman, baginya keberadaan bus listrik ini juga menjadi solusi atas kejar-kejaran waktu absensi yang kerap membuatnya terburu-buru ketika di pagi hari.
Sinta Duma Siregar (52) penumpang bus, bercerita kepada media terkait pengalaman naik bus listrik di Medan, Sumatera Utara, Senin (14/7/2025). ANTARA/Harianto
Kehadiran bus listrik, baginya bukan hanya membuat nyaman dan murah, tetapi bisa mengurangi kemacetan dan mengurangi risiko adanya kecelakaan lalu lintas bila menggunakan kendaraan pribadi saat berpacu dengan waktu ke kantor.
Di kursi seberang, Sesil Sibarani (19), mahasiswi, mengaku setuju saat ditanya tentang kenyamanan bus listrik yang ia gunakan hampir setiap hari ke kampus.
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
