Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 79 pelajar di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG). Para kroban mengeluh diare, mual hingga pusing. Mereka dirawat di Puskesmas Gemarang, Rabu (26/11/2025).
Keracunan makanan dialami para siswa usia menyantap MBG dengan menu nasi, telur puyuh, acar, pisang dan susu. Diduga menu MBG yang disajikan pada para siswa tidak layak konsumsi lantaran basi.
“Habis makan langsung mual-mual, muntah-muntah, enggak nunggu lama. Tadi lauknya telur puyuh. Katanya sudah bau,” kata Guru SD Negeri Jenggrik 6, Melinda.
Rincian para korban adalah 31 siswa berasal dari tiga sekolah dasar, dan sisanya dari SMP. Guna mengetahui penyebab keracunan, sampel sisa makanan telah dibawa ke laboratorium untuk diuji.
“Total ada 79. Sejumlah 32 anak SD, sisanya adalah anak SMP,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Ngawi Heri Nur Fahrudin.
Karena banyaknya korban, orang tua siswa meminta program MBG dihentikan sementara untuk dilakukan evaluasi.
“Wes-wes enggak usah diadain, insha Allah kalau cuma makan enak saya bisa, ngasih anak-anak saya semua enggak usah dikasih-kasih kayak gini Pak. Untuk anak saya pribadi saya tidak izinkan menerima, tapi kalau untuk anak-anak yang lain terserah,” terang orang tua siswa, Muntiani.
Sementara pihak SPPG yang mendistribusikan menu MBG mengatakan akan memperbaiki proses pengolah makanan, namun masih menunggu keluarnya hasil uji di laboratorium.
“Kita nunggu dari hasil lab, apakah ini terjadi karena hasil dari SPPG kami mengalami ada kendala atau ada yang lain. Nanti kita nunggu hasil lab dari Surabaya,” pungkas Kepala SPPG Desa Kawu Agus Wijayanti.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426013/original/006585400_1764246592-Pelajar_di_Ngawi_keracunan_diduga_usai_santap_MBG.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)