Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau Ara berencana mengusulkan alternatif skema pembiayaan rumah di luar Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) guna memperluas akses masyarakat terhadap hunian yang lebih terjangkau dan berkualitas.
“Jika diperlukan, saya akan mengajukan skema baru di luar FLPP dengan harga lebih rendah. Mungkin tanah dan bangunannya lebih kecil, tetapi desainnya tetap menarik,” ujar Ara di Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Sabtu (15/3/2025).
Kementerian PKP saat ini tengah mengkaji berbagai alternatif skema pembiayaan serta desain rumah yang lebih menarik agar masyarakat memiliki lebih banyak pilihan dalam mendapatkan tempat tinggal yang layak.
“Kami sedang mencari skema pembiayaan dan model rumah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kami akan menguji respons publik untuk melihat mana yang paling diminati pasar,” tambahnya.
Sebagai informasi, skema FLPP selama ini menjadi solusi utama bagi masyarakat dalam memperoleh hunian bersubsidi. Program ini dinilai efektif dalam mendukung kepemilikan rumah yang layak huni dan terjangkau.
Minat masyarakat terhadap KPR FLPP masih sangat tinggi. Oleh karena itu, program pembiayaan ini perlu terus didukung dan dikembangkan. Pemerintah juga memastikan keterlibatan perbankan dan pengembang perumahan dalam menjalankan program ini guna mencapai target 3 juta rumah sebagaimana visi misi Presiden Prabowo Subianto.
Namun, dalam implementasinya, diperlukan pengawasan yang ketat agar penyaluran FLPP benar-benar tepat sasaran. Terlebih, skema ini menggunakan alokasi APBN untuk menjaga suku bunga KPR bersubsidi tetap stabil sepanjang masa tenor.
Untuk meningkatkan kuota KPR FLPP, langkah konkret dan sinergi dari berbagai pihak sangat diperlukan. Kementerian PKP juga telah berkoordinasi dengan BPKP guna mengaudit pelaksanaan program pembiayaan rumah ini agar lebih transparan dan tepat guna.
