Menteri Maman Ajak Kepala Daerah Alokasikan 40 Persen Anggaran untuk Belanja Produk UMKM

Menteri Maman Ajak Kepala Daerah Alokasikan 40 Persen Anggaran untuk Belanja Produk UMKM

Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengajak seluruh kepala daerah mengalokasikan 40 persen dari anggaran untuk belanja produk UMKM. Hal itu sekaligus menerapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.

“Jika kita mengalokasikan 40% dari anggaran untuk belanja produk UMKM, maka sektor UMKM akan benar-benar tumbuh. Saya siap bersinergi dengan seluruh kepala daerah untuk mengawalnya,” ujar Maman dalam pernyataan resminya, Rabu (26/2/2025).

Menurut dia, sinergi pemerintah daerah dan Kementerian UMKM sangat penting. Alasannya, sinergi tersebut dapat menjadikan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional dan dukungan daerah disa disinkronkan dengan program KUR.

Maman menekankan pemerintah daerah memiliki peran penting dalam mendukung UMKM, terutama melalui akses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Kami ingin mendekatkan akses pembiayaan ke rakyat. Bentuk konkretnya adalah meningkatkan plafon bank daerah sehingga mereka lebih berperan dalam mendistribusikan KUR,” ungkap Menteri Maman yang mengajak kepala daerah belanja produk UMKM.

Namun, Maman menyoroti dua hal penting yang harus diperhatikan bank daerah, yaitu memperkuat manajemen perusahaan dan menjaga likuiditas agar tetap stabil.

Maman juga menjelaskan tentang program UMKM holding, yang bertujuan untuk mengonsolidasikan usaha-usaha kecil agar lebih kompetitif.

Contoh implementasi UMKM holding, yaitu perajin cenderamata dari berbagai daerah diberikan model bisnis yang sama. Kemudian, produksi dilakukan secara kolektif untuk menekan biaya dan meningkatkan efisiensi.

Tujuan akhirnya adalah meningkatkan daya saing produk UMKM di pasar internasional. Selain itu, Maman menyinggung rantai pasok UMKM yang masih belum optimal.

Menurutnya, banyak UMKM yang berkembang secara stagnan karena kurangnya koneksi dengan industri besar. “Sektor otomotif adalah contoh sukses. Manufaktur mobil dan motor telah melibatkan banyak UMKM sebagai pemasok komponen,” kata Menteri Maman yang mengajak kepala daerah anggarkan 40 persen anggaran untuk belanja produk UMKM.