Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Keamanan Nasional Israel dari kelompok Yahudi ekstremis, Itamar Ben Gvir, melarang seluruh masjid di Israel dan Tepi Barat mengumandangkan azan untuk salat lima waktu.
Ben Gvir dalam akun X menyatakan bahwa kumandang azan dianggap terlalu mengganggu warga Israel sehingga harus dilarang.
Ia kemudian menyebutkan bahwa kebijakan itu diumumkan bersamaan dengan menteri ekstremis Israel lainnya, Idit Silman yang mengatakan bahwa azan di masjid adalah “suara bising yang tidak masuk akal”, demikian dikutip dari Arab News.
Ben Gvir kemudian menyatakan bahwa pelanggaran terhadap aturan itu merupakan sebuah “pelanggaran hukum.” Ia juga menegaskan rasa bangganya atas pelarangan azan di masjid-masjid.
Menteri kelompok Yahudi garis keras itu bahkan menilai azan tersebut berbahaya bagi warga Israel yang tinggal di dekat masjid.
Televisi Israel Channel 12 melaporkan bahwa Ben Gvir meminta kepolisian segera menjalankan perintahnya memasuki masjid-masjid, menyita pengeras suara dan menerapkan denda jika ada pelanggaran.
Pemimpin Partai Persatuan Arab, Mansour Abbas, mengatakan Ben Gvir sengaja “berupaya mengipasi api dan menarik warga Arab muslim terpancing dalam provokasinya.”
“Dia (Ben Gvir) gagal di Masjid Al Aqsa dan hari ini mencoba memprovokasi seluruh masjid. Ben Gvir secara konstan mencoba menyabotase kehidupan di negeri ini dan saatnya mengakhiri semua ini,” kata Abbas dalam akun X.
Anggota Parlemen Israel Knesset, Gilad Kariv, turut mengecam keputusan Ben Gvir yang menilai kebijakan itu “membahayakan” Israel. Ia juga mengatakan Ben Gvir akan terus melakukan segala cara untuk mengobarkan api permusuhan.
“Si bajingan ini (Ben Gvir) tak akan berhenti hingga korek api berhasil menyalakan tong bahan bakar,” tulis Kariv dalam akun X.
(bac/bac)
[Gambas:Video CNN]