Jakarta, Beritasatu.com – Pada hari pertama Ramadan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turun langsung ke lapangan dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di dua pasar utama Jakarta, yaitu Pasar Induk Kramat Jati dan Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan pangan tetap mencukupi, harga pangan tetap stabil, serta tidak ada pedagang yang menjual di atas harga eceran tertinggi (HET) pada hari pertama puasa.
Amran menekankan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjaga kestabilan harga pangan agar masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan nyaman tanpa kekhawatiran akan lonjakan harga yang biasa terjadi saat Ramadan.
“Kami ingin memastikan masyarakat dapat beribadah dengan tenang tanpa beban terkait harga pangan. Pasokan tersedia, harga terkendali, dan distribusi diawasi agar tidak ada pihak yang mencoba memainkan harga,” ungkap Mentan Amran saat berdialog dengan pedagang dan distributor pada Sabtu (1/3/2025).
Dalam sidaknya, Amran meninjau secara langsung berbagai komoditas utama seperti beras, minyak goreng, gula, daging, telur, dan bawang. Ia juga berdiskusi dengan para pedagang untuk mendapatkan gambaran kondisi stok serta tren harga di pasar. Dari hasil pemantauan, sebagian besar harga bahan pokok pangan masih dalam batas wajar ada hari pertama puasa, meskipun terdapat beberapa komoditas yang mengalami sedikit kenaikan.
Amran menegaskan bahwa pemerintah tidak akan ragu mengambil tindakan tegas terhadap spekulasi harga yang dapat merugikan masyarakat.
“Kami tidak ingin ada pihak yang mengambil keuntungan berlebihan selama Ramadan. Jika ditemukan praktik permainan harga yang merugikan masyarakat, kami akan bertindak tegas,” tambahnya.
Selain itu, Kementerian Pertanian terus bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk kementerian terkait, Badan Pangan Nasional, BUMN pangan, serta pemerintah daerah dalam memastikan kelancaran distribusi pangan.
Pemerintah juga telah mengantisipasi potensi kenaikan harga dengan mengadakan operasi pasar murah di berbagai daerah agar masyarakat tetap dapat memperoleh bahan pokok dengan harga terjangkau.
Meski tengah menjalankan ibadah puasa, Amran tetap aktif meninjau kondisi pasar, mengecek satu per satu komoditas pangan, serta mendengarkan langsung keluhan dari pedagang dan konsumen. Ia mencatat berbagai masukan yang diterima dan segera menginstruksikan langkah-langkah konkret guna menjaga stabilitas harga.
Langkah cepat ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Ia menegaskan bahwa upaya menjaga kestabilan pangan tidak hanya dilakukan saat Ramadan, tetapi merupakan komitmen berkelanjutan guna menjamin kesejahteraan petani serta keterjangkauan harga bagi masyarakat.
“Kami ingin Ramadan menjadi bulan yang penuh berkah bagi semua. Pemerintah hadir untuk memastikan pasokan pangan mencukupi, harga tetap stabil, dan tidak ada spekulan yang merugikan rakyat. Dengan kerja sama yang solid, kita bisa menghadapi tantangan pangan dengan baik,” tegas Amran.
Inspeksi harga pangan pada hari pertama puasa ini menunjukkan komitmen Kementerian Pertanian dalam memastikan stabilitas pangan di seluruh Indonesia.
