Menjelajahi Pulau Maratua, Membangun Ekowisata dan Upaya Merajut Asa Warga Lokal

Menjelajahi Pulau Maratua, Membangun Ekowisata dan Upaya Merajut Asa Warga Lokal

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Payung-payung, Adriansyah, menjelaskan pihaknya menerapkan prinsip 3E dalam mengelola potensi wisata di wilayahnya. 3E yang dimaksud adalah Ekonomi, Ekologi, dan Edukasi.

“Ekonomi di sini artinya ketika kita mendapat nilai dari wisata, kita tidak melupakan alam. Flora dan fauna tetap kami jaga,” ujar Adriansyah.

Kesadaran menjaga lingkungan tidak hanya berhenti pada pelaku wisata. Pokdarwis secara aktif memberikan edukasi kepada pemandu lokal, pelaku wisata, pemilik homestay, hingga anak-anak sekolah.

“Terutama untuk anak-anak SD, kami berikan pemahaman soal pentingnya menjaga alam sejak dini,” kata Adriansyah.

Baginya, membangun budaya sadar wisata dan sadar lingkungan harus dimulai dari generasi muda, agar warisan alam Maratua tetap lestari.

Dari sisi ekologi, Pokdarwis bersama Pemerintah Kampung dan Kelompok Maratua Peduli Lingkungan, sedang menggalakkan program transplantasi terumbu karang. Tujuannya, tidak hanya menjaga kesehatan laut tetapi juga mengembalikan habitat biota yang menjadi daya tarik wisata selam di Maratua.

Tak hanya laut, wilayah daratan juga menjadi perhatian. Salah satu langkah nyata adalah penanaman mangrove secara bertahap.

“Kami sudah menanam sekitar 1.000 pohon mangrove. Tahun depan, insya Allah akan ditambah lagi 5.000 hingga 6.000 pohon,” tutur Adriansyah.

Upaya ini sekaligus menjadi benteng alami terhadap abrasi serta memperkuat kawasan pesisir yang menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat setempat.

Di tengah upaya menjaga dan merawat alam, Adriansyah menyebut bahwa Pokdarwis juga konsisten menjalankan prinsip Sabta Pesona: aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan.

Dengan menggabungkan prinsip Sabta Pesona dan 3E, masyarakat Kampung Payung-payung berharap wisatawan tidak hanya membawa pulang kenangan indah, tetapi juga pemahaman bahwa Pulau Maratua bukan sekadar destinasi, melainkan rumah bersama yang harus dijaga.