Jakarta, Beritasatu.com – Teknologi dan industri kesehatan Taiwan sepertinya tengah berakselerasi dengan kencang. Pemanfaatan teknologi kesehatan seperti kecerdasan buatan atau artificial intelligence diharapkan mampu membantu sistem kesehatan Taiwan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih holistik.
Berbeda dengan industri lainnya, bidang kesehatan justru membuka tangan dengan lebar hadirnya kecerdasan buatan. Teknologi tersebut tidak dianggap sebagai ancaman karena bisa menggantikan tenaga kerja kesehatan, tetapi justru mampu membantu mereka dalam menangani penanganan medis dengan lebih efisien dan taktis.
Allen Liem, Chairman dan CEO Acer Medical mengatakan saat ini masalah kesehatan merupakan hal yang sangat krusial karena modernisasi membuat masalah kesehatan semakin kompleks. Kondisi itu semakin diperparah dengan terus meningkatnya jumlah masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan.
Di saat yang sama, tenaga medis yang tersedia justru tidak mencukupi. Kondisi itu semakin parah ditemukan di berbagai wilayah terpencil di Taiwan. “Bayangkan dalam satu hari seorang dokter mata di wilayah terpencil di Taiwan harus memberikan penanganan medis kepada 500 orang per hari,” jelasnya.
Hal itu yang membuat Acer Medical tergerak untuk menghadirkan sebuah alat kecerdasan buatan yang bisa membantu tenaga medis dalam mengatasi masalah tersebut. Alat pendeteksi kondisi kesehatan mata yang telah dipadukan dengan teknologi kecerdasan buatan.
Kecerdasan buatan kini sudah menjadi teknologi yang sangat mapan dalam bidang kesehatan Taiwan. – (Beritasatu.com/Wahyu Sahala Tua)
“Dengan alat berbasis AI, proses diagnosis bisa dilakukan dalam hitungan menit. Ini sangat membantu fasilitas medis yang kekurangan tenaga spesialis,” kata Allen Liem.
Hal ini diamini oleh John Cuang, CEO Onyx Healthcare, yang mengatakan bahwa kecerdasan buatan akan menjadi partner yang tepat bagi industri kesehatan untuk mengatasi masalah serupa. Berbeda dengan Internet of Everything (IoT), kecerdasan buatan justru memiliki fleksibilitas yang sangat baik bagi industri kesehatan dalam menemukan solusi masalah kesehatan dan penanganannya dengan lebih efektif.
“Ini mengapa ada banyak alat-alat kesehatan baru berteknologi kecerdasan buatan yang sangat variatif,” jelasnya.
Hal itu yang Beritasatu.com rasakan saat diundang oleh TAITRA (Taiwan External Trade Development Council) mengunjungi Medical Taiwan 2025 di Taipei Nangang Exhibition Center (TaiNEX 2) pada awal Juni 2025 ini. Para peserta pameran hadir dengan berbagai teknologi kesehatan yang menakjubkan.
Ambil contoh cincin kesehatan bernama Dr.AI Smart Ring buatan IntoWell Biomedical Technology. Berkat cincin tersebut, pengguna bisa berinteraksi langsung dengan dokter virtual berbasis AI melalui suara maupun video.
Pengguna juga bisa bertanya apa saja seputar kesehatan, dan dalam hitungan detik, jawaban profesional akan diberikan secara lisan, lengkap dengan rekomendasi yang relevan. Tak perlu membuka aplikasi atau membaca laporan panjang—semua informasi diberikan dengan cara yang intuitif dan mudah dimengerti.
Pengguna juga mampu memantau berbagai data kesehatan penting seperti detak jantung, kualitas tidur, tingkat stres, dan lainnya. Setiap pagi atau sebelum tidur, mereka menerima laporan singkat langsung dari AI dalam bentuk suara atau video, memberi tahu kondisi tubuh hari ini.
Begitu juga setelah berolahraga, Anda pun bisa langsung mengetahui bagaimana tubuh merespons aktivitas fisik yang dilakukan.
