Menilik The Unstage Vol 2, Pameran Foto Hitam Putih Dibalik Panggung Fashion Show

Menilik The Unstage Vol 2, Pameran Foto Hitam Putih Dibalik Panggung Fashion Show

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA– Dibalik megahnya panggung fashion show, ada sosok fotografer yang tak absen mengambil potret demi potret situasi sepanjang event. Seperti Bayu Maha.

Fotografer yang membidik kesibukan di balik aktivitas panggung Indonesia Fashion Week, beberapa waktu lalu.

Melalui pameran fotografi ‘The Unstage Vol 2, what we dont see behind the fashion week’, Bayu mencoba mengapresiasi peran-peran penting terhadap kemajuan industri fesyen.

Mereka yang ada di balik pagelaran Indonesia Fashion Week seperti desainer, makeup artist, fitter busana, director show, maupun tim backstage.

Bayu menceritakan, pameran ini bermula dari tugas sebagai mahasiswa S2 di Media dan Komunikasi Universitas Airlangga.

Dengan teori yang ia dapat di bangku kampus dipadu dengan seni fotografi fesyen yang telah digelutinya beberapa tahun.

“Saya bikin pameran karena ada sisi ilmu secara akademis, dan seninya. Saya ambil dari satu event yang sama Indonesia Fashion Week,” ungkapnya ditemui di Rumah BUMN Surabaya, Senin (20/1/2025).

Menurutnya, gelaran fashion show akbar tidak hanya menampilkan busana maupun model yang tampil runway.

Namun ada banyak sosok penting yang memastikan acara berlangsung dengan baik, dan tidak terekspose.

Hal ini ditangkap Bayu dan diterjemahkan dalam seni fotografi.

“Kesulitannya situasi di backstage dengan tetap menjaga privasi. Apresiasi juga kepada pekerja fesyen, tidak hanya baju dan model yang cantik tapi peran mereka juga,” ujarnya.

Melalui 58 karya foto yang ditampilkan, Bayu mengajak untuk menilik bagaimana situasi para pekerja fesyen di balik panggung Indonesia Fashion Week.

Hasil karya fotografi di balik perjalanan fashion show ini dihadirkan melalui warna hitam putih.

Warna itu, dinilai Bayu, untuk mempersembahkan sisi story telling yang kuat.

Kontras dengan warna panggung yang mewah, tetapi ada sisi hitam putih yang tidak banyak orang tahu.

“Tidak ingin saya simpan hanya di mata, dan di kamera saya, tapi orang lain juga bisa melihat. Jadi saya buat pameran ini,” ucap Bayu.

Pameran foto itu terpajang di area Rumah BUMN Surabaya, juga dilengkapi instalasi fesyen dengan beberapa foto menggantung.

Baju menyebut, event yang berlangsung hingga 16 Februari 2025 ini juga akan dilengkapi dengan trunk show, materi pengambilan foto UMKM, dan beberapa rangkaian acara lain. 

Mahasiswa asal Malang ini mengaku, foto-foto yang dihasilkan berkaitan dengan teori-teori akademis.

Seperti teori backstage and frontstage, pertunjukan peran yang bergantung pada situasi. Seperti panggung fesyen yang menampilkan sisi terencana dan situasi sesungguhnya.

“Kalau saya fokus di fesyen fotografi, lebih seneng street fotografi. Beberapa foto yang aku ambil juga kadang dikaitkan dengan teori, jadi secara pribadi aku melihat fotoku bisa dibahas secara akademisnya,” ungkapnya.