Liputan6.com, Cirebon – Kerupuk melarat adalah salah satu makanan tradisional khas Cirebon. Kerupuk ini memiliki keunikan tersendiri baik dalam proses pembuatan maupun rasanya.
Nama melarat yang berarti miskin atau sederhana tidak mencerminkan kualitas rasa dari makanan ini, melainkan metode pengolahannya yang unik. Kerupuk melarat Cirebon ini tidak digoreng menggunakan minyak seperti pada umumnya, melainkan digoreng dengan pasir panas.
Teknik tradisional ini sudah ada sejak dulu dan menjadi ciri khas yang membuat kerupuk melarat istimewa. Pasir yang digunakan haruslah bersih dan disaring terlebih dahulu agar aman dan tidak meninggalkan rasa aneh pada kerupuk.
Proses pembuatan kerupuk melarat diawali dengan mencampurkan tepung tapioka, garam, dan bumbu-bumbu sederhana seperti bawang putih dan pewarna makanan alami. Setelah adonan dibentuk menjadi lembaran tipis dan dikeringkan, kerupuk tersebut siap digoreng dengan pasir.
Teknik ini dianggap sebagai solusi ekonomis bagi masyarakat pada masa lalu yang tidak mampu membeli minyak goreng karena harganya relatif mahal. Meski terdengar sederhana, hasil akhir dari pengolahan ini menghasilkan kerupuk yang renyah, ringan, dan memiliki cita rasa khas yang berbeda dibandingkan dengan kerupuk goreng biasa.
Selain metode pengolahannya, krupuk melarat juga dikenal karena warnanya yang cerah dan menarik. Biasanya, kerupuk ini hadir dalam warna merah muda, kuning, dan hijau, yang menambah daya tarik visual.
Warna-warna tersebut tidak hanya membuatnya menggoda untuk dicicipi, tetapi juga memberi kesan ceria yang khas. Kerupuk melarat sering kali disajikan sebagai camilan ringan atau pelengkap hidangan tradisional, seperti nasi lengko atau nasi jamblang, yang juga merupakan kuliner khas Cirebon.