Liputan6.com, Bandung – Memasuki bulan suci Ramadan, banyak orang tidak hanya melaksanakan ibadah puasa tetapi juga kegiatan yang positif. Adapun ketika berlibur tidak jarang orang-orang memutuskan untuk melakukan wisata religi.
Sebagai informasi, wisata religi merupakan perjalanan yang tidak hanya memberikan pengalaman spiritual tetapi juga menambah wawasan budaya dan sejarah. Wisata religi bisa berupa mengunjungi tempat ibadah bersejarah seperti masjid, gereja, atau pura.
Tempat-tempat ibadah tersebut biasanya menyimpan edukasi seperti telah berdiri sejak ratusan tahun lalu dan dapat memberikan inspirasi dan ketenangan bagi para wisatawan yang mendatanginya.
Selain itu, wisata religi juga menjadi sarana untuk memahami nilai-nilai kehidupan serta meningkatkan rasa syukur dan kedekatan dengan Tuhan. Kemudian salah satu manfaat utama dari wisata religi adalah mengenali sejarah dan keunikan arsitektur bangunan ibadah.
Saat ini banyak masjid bersejarah di dunia yang tentunya memiliki nilai seni dan budaya tinggi seperti Masjid Istiqlal di Jakarta, Masjid Sultan di Singapura, hingga Masjid Alhambra di Spanyol.
Masjid-masjid tersebut biasanya menyimpan keindahan dari ornamen, ukiran kaligrafi, serta gaya arsitektur yang khas mencerminkan perkembangan peradaban Islam di berbagai zaman dan wilayah.
Selain memperkaya wawasan sejarah dan budaya wisata religi juga dapat meningkatkan rasa toleransi antarumat beragama. Adapun di Indonesia ada salah satu tempat wisata religi yang bersejarah yaitu Masjid Saka Tunggal di Banyumas.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2821234/original/038092100_1559414645-MASJID_SAKA_TUNGGAL_2-Ridlo.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)