TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Komunitas Semarang 90’s menjadi wadah bagi orang-orang yang gandrung pada kehidupan di era 90-an, misalnya kecintaan pada tren otomotif saat itu.
Ya, kecintaan terhadap dunia otomotif era 90-an menjadi awal terbentuknya komunitas ini sejak 2021 lalu, sebelum melebar pada beberapa aspek lain di era 90-an yang masih menarik sampai saat ini.
Item Gede Sudiarta, mewakili Semarang 90’s menuturkan, dia bersama rekan-rekannya membentuk wadah itu.
Awal mulanya, mereka pecinta mobil-mobil lawas.
Namun, seiring berjalannya waktu, visi komunitas berubah.
“Saya mengusulkan untuk lebih luas lagi, tidak hanya otomotif karena 90-an mencakup banyak hal,” ungkapnya.
Semarang 90’s kini tidak hanya beranggotakan penghobi mobil, tapi juga sepeda motor, pecinta sepeda federal, BMX, skate board, art grafiti, seniman teater, pelaku seni fotografi, pelaku seni perfilman, musik, dan band.
Selain itu, juga penggemar koleksi barang-barang 90-an, fashion, food dan yang mempunyai UMKM kuliner dengan konsep 90’s, gaya hidup di era 90-an, atau informasi perbedaan tentang dulu di tahun 90-an dan sekarang.
“Semakin k esini seiring berjalannya waktu dan perkembangan generasi muda yang terlahir di tahun 95-an sampai di tahun 2000-an, mereka sangat antusias dan mau mengulik era 90’s, yang akhirnya kami rangkul juga mereka untuk melestarikan budaya 90’s pada masanya di Kota Semarang,” terangnya.
Meski demikian, komunitas 90’s masih didominasi oleh pecinta otomotif lawas.
Cek saja di akun Instagram @semarang90’s.
Banyak pajangan mobil-mobil lawas yang tampak mengkilap karena terawat dan telah direstorasi.
Di era 90-an, menurut Item, yang mampu memodifikasi mobil atau motor hanya kelas menengah ke atas.
Namun sekarang tampaknya sudah bisa dilakukan oleh banyak orang dengan budget yang tidak besar.
“Pada saat kami sharing tentang modifikasi, sebaiknya mobil atau motornya di restorasi seperti bawaan pabrik pada masanya di era 90-an, ketika berbicara memodifikasi bahkan custom, ya sesuai tema dan pada era 90-an yang beken pada saat itu,” tuturnya
Selama empat tahun berdiri, Komunitas Semarang 90’S memiliki jumlah anggota yang cukup banyak, mencapai 200-an orang
“Kalau untuk keanggotaan sebetulnya kami tidak terlalu mengikat dengan hirarki keanggotaan, kami hanya mewadahi masyarakat yg masih ingin melestarikan budaya 90-an, ya kalau secara personal jika dijadikan satu dari semua aspek untuk jumlah anggota nya kurang lebih sekitar 200 yang terfilter,” paparnya.
Lebih lanjut Item menyampaikan, kegilaannya pada berbagai perkakas 90-an ini sebetulnya cukup simpel, karena rindu.
“Transisi kehidupan di era 90 an adalah moderenisasi dari perkembangan masa kehidupan yg sebelumnya. Di masa transisi itulah banyak fenomena baru tentang budaya moderenisasi itu sendiri. Vibesnya berbeda sekali dengan jaman sekarang yg serba canggih. Nah kami dan teman-teman rindu akan hal-hal yg terjadi di tahun 90-an,” katanya.
Di bagian lain, selain saling sharing soal kehidupan 90-an, Item juga membeberkan bahwa komunitasnya juga sering menggelar berbagai acara agar lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Visi itu juga yang kemudian sejalan dengan Kahf sebagai produk PT Paragon Technology and Innovation (Paragon Corp).
Deva Indra, Kahf Community Host Semarang mengajak Semarang 90’s untuk saling berbagi di bulan Ramadan dengan berbagi takjil dan saling sharing dalam kampanye mereka Pejuang Berkhaf, Kamu yang Harus Kamu Kalahkan. Acara ini bertajuk Safari Ramadan pada 15 Maret 2025.
Acara ini juga rangkaian dari komunitas @groupotomotif1990 atau sering di sebut (GO90’S) yang berbasis di Jakarta selatan dan Bandung.
Untuk kampanye Pejuang Berkahf untuk mengajak masyarakat agar menjadikan ramadan sebagai momentum refleksi diri dan perjuangan dalam mengalahkan keterbatasan diri.
Kemudian juga harus mengendalikan hawa nafsu, serta terus berupaya menjadi versi terbaik dari diri sendiri.
Oleh karena itu, berkomunitas adalah salah satu upaya dari Pejuang Berkahf untuk mengendalikan hawa nafsu dan mengendalikan diri.
“Di sini kami membawa campaign pejuang berkahf tadi. Kami masih bisa berjuang di bulan ramadhan ini dan juga memberi kebermanfaatan kepada masyarakat,” terangnya.
Dalam acara Safari Ramadhan cukup santai dengan car meet up, sharing dan pemberian secara simbolik pemberian bantuan kepada panti asuhan.
“Setelah CSR kami berbagi takjil. Buka bersama lalu dilanjutin rolling shoot. Teman-teman kopdar semarang, titìk finishnya di Ranum Elisabeth,” ungkapnya.
Terakhkir Item menambahkan apresiasinya kepada Kahf atas kegiatan dan supportnya dalam berbagi di bulan ramadhan.
“Kita mengumpulkan seluruh masyarakat Kota Semarang yg berantusias saling menginformasiken tentang budaya 90-an, pecinta otomotif mobil motor tua kita kumpulkan jadi satu untuk meramaikan acara berbagi keberkahan,” tandasnya. (arl)