Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Mendes Yandri Ungkap Peran Desa untuk Jaga Ketahanan Pangan Melalui Produk Turunan

Mendes Yandri Ungkap Peran Desa untuk Jaga Ketahanan Pangan Melalui Produk Turunan

Jakarta, Beritasatu.com – Desa memiliki peran strategis dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Program ketahanan pangan melalui dana desa yang dijalankan, sehingga desa-desa di Indonesia dapat menjadi lumbung pangan yang menyediakan bahan makanan pokok yang berkualitas dan terjangkau.

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Suanto berharap, petani, nelayan, dan peternak di desa tidak hanya menghasilkan bahan pangan, tetapi juga berpartisipasi dalam hilirisasi produk, seperti mengolah hasil panen menjadi produk bernilai tambah.

“Misalnya, hasil pertanian seperti jagung dan singkong dapat diolah menjadi berbagai produk turunan yang bisa dipasarkan tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di pasar internasional,” ucap Yandri dalam keterangannya yang diterima pada Senin (4/11/2024).

Desa itu memegang peranan yang sangat penting karena Indonesia ini penduduknya lebih banyak tinggal di desa. “Hampir 73% Indonesia ini penduduknya ada di desa, artinya bangun desa akan bangun Indonesia dan sejatinya kita melakukan pembangunan yang merata, terukur, dan bisa dipertanggungjawabkan,” kata Yandri.

Yandri mengatakan, Presiden Prabowo menginginkan agar desa itu melakukan sesuatu yang terbaik buat negeri ini. Hal itu karena dengan membangun desa maka Indonesia akan sejahtera, akan bahagia, dan akan makmur termasuk warganya. Caranya adalah dengan memaksimalkan potensi yang ada di desa tersebut.

“Maksimalkan potensi alamnya, sumber daya alamnya, dan kekayaannya. Indonesia semua ada termasuk jumlah penduduknya. Artinya kita dari sisi sumber daya alam dan sumber daya manusia dipadupadankan, maka cukup di kita dan enggak perlu cari pasar yang lain. Pasar dalam negeri sudah cukup,” ungkap Yandri.

Yandri menyampaikan, dana desa pada 2025 hanya dibagi dua dalam dua porsi, yaitu bantuan langsung tunai dana desa dan dana operasional desa. 

“Dengan kondisi tersebut diharapkan desa dapat lebih fleksibel dan maksimal dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan di desa sesuai dengan kearifan lokal yang dimiliki, dengan dapat mendukung swasembada pangan, swasembada energi, makan siang bergizi, dan hilirisasi,” ucapnya.