Mendarat Darurat di Kualanamu, Begini Nasib 387 Penumpang

Mendarat Darurat di Kualanamu, Begini Nasib 387 Penumpang

PIKIRAN RAKYAT – Dua ancaman bom dalam sepekan terhadap penerbangan Saudia Airlines menggemparkan dunia penerbangan Indonesia. Kali ini, pendaratan darurat terjadi di Bandara Kualanamu, Sumatra Utara.

Nasib ratusan penumpang, mayoritas jemaah haji, berada di bawah bayang-bayang teror digital lintas negara.

Ancaman Bom via Email: Teror di Tengah Misi Haji

Penerbangan Saudia Airlines dengan nomor SV-5276 yang membawa 442 jemaah haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi menjadi sasaran ancaman bom pada Selasa 17 Juni 2025.

Ancaman tersebut datang dalam bentuk surat elektronik dari pihak tak dikenal, menyebut akan meledakkan pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 yang tengah terbang dari Jeddah menuju Jakarta.

Akibat ancaman itu, pilot memutuskan untuk mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, pukul 10.44 WIB. Keputusan ini dinilai krusial untuk menyelamatkan seluruh penumpang dan awak pesawat.

Polri Libatkan FBI, Telusuri Pelaku Teror Digital

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri telah bekerja sama dengan FBI untuk melacak pelaku pengirim email ancaman tersebut.

“Ya, kami tentunya bekerja sama dengan FBI,” ucapnya di Jakarta, Sabtu 22 Juni 2025.

“Ini masuk wilayah hukum Indonesia, ataukah masih luar. Itu semuanya sedang kami lakukan pendalaman lebih lanjut,” ujar Listyo Sigit Prabowo menambahkan.

Senada dengan Kapolri, juru bicara Densus 88 AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki apakah pelaku merupakan warga negara asing (WNA) dan apakah ada potensi keterlibatan jaringan luar negeri.

“Dari e-mail, kami akan melihat apakah ada ancaman potensi dari dalam negeri, atau dari luar negeri,” kata Mayndra.

Ancaman Kedua, Pendaratan Darurat Terulang

Belum sempat reda, ancaman bom kedua kembali mengguncang Saudia Airlines. Kali ini dialami oleh penerbangan SV-5688 rute Jeddah–Surabaya, yang membawa 387 penumpang, mayoritas jemaah haji asal Jawa Timur.

Ancaman diterima pada Sabtu 21 Juni 2025 pagi, dan pesawat kembali melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu pukul 09.27 WIB.

“Hari ini pukul 09.27 WIB telah mendarat satu penerbangan dialihkan di Bandara Internasional Kualanamu,” kata Nugroho, Plt Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi.

Sterilisasi dan Evakuasi: Kerja Cepat Gabungan Polda, TNI, dan Kopasgat

Setelah pendaratan darurat, tim gabungan dari Polda Sumut, Jihandak Kodam I/Bukit Barisan, dan Kopasgat TNI AU langsung melakukan sterilisasi pesawat dan evakuasi penumpang. Prosedur keamanan diberlakukan penuh, mengingat sensitivitas rute haji dan jumlah penumpang yang besar.

“Saat ini tim Jibom Sat Brimob Polda Sumut, TNI, dan pihak Bandara Kualanamu sedang melakukan proses sterilisasi pesawat dan evakuasi jemaah haji,” ujar Kompol Siti Rohani Tampubolon dari Polda Sumut.

“Kami sedang mendata jemaah haji, dan proses evakuasi masih berjalan,” ucap Kolonel Inf Asrul Kurniawan Harahap dari Kodam I/Bukit Barisan.

Densus 88 Dalami Pola Ancaman: Serangan Siber atau Terorisme Lintas Negara?

Menurut Mayndra dari Densus 88, ancaman kali ini diteruskan dari AirNav Indonesia ke ATC Kuala Lumpur, kemudian disampaikan langsung ke pilot di udara. Langkah cepat diambil untuk mendarat di Kualanamu.

“Kejadian tersebut saat ini masih dalam pendalaman oleh Tim Densus 88,” ucapnya.

“Kami akan telusuri dari mana email berasal dan apakah pola ini menunjukkan keterkaitan dengan jaringan teror,” kata Mayndra menambahkan.

Nasib Penumpang: Selamat, Tapi Trauma Tak Terelakkan

Kedua insiden tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, trauma yang dialami para penumpang, terutama jemaah haji yang seharusnya berada dalam suasana ibadah yang damai, tak bisa diabaikan.

Petugas bandara memastikan bahwa seluruh 387 penumpang dalam insiden SV-5688 dalam kondisi aman, meski harus menunggu berjam-jam untuk pemeriksaan ulang dan evakuasi bagasi.***