Mendag Ungkap Penyebab Pasar Tradisional Sepi Jelang Lebaran 2025

Mendag Ungkap Penyebab Pasar Tradisional Sepi Jelang Lebaran 2025

Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengakui pasar tradisional saat ini cenderung tidak terlalu ramai, terutama menjelang Lebaran 2025. Hal ini ia sampaikan saat melakukan kunjungan ke Pasar Tomang Barat, Jakarta pada Jumat (14/3/2025).

Saat berdialog dengan pedagang, beberapa di antaranya mengeluhkan tren pengunjung pasar mengalami penurunan, yang diduga akibat daya beli masyarakat menurun.

“Ya, tadi memang ada juga yang menyampaikan (daya beli turun). Biasanya, kalau mau lebaran, yang paling ramai itu H-5,” ujar Mendag Budi Santoso, yang akrab disapa Busan.

Pemerintah Jamin Stok dan Harga Bahan Pokok

Meski pasar tradisional terpantau sepi, Mendag memastikan stok dan harga bahan pangan pokok tetap terkendali. Pemerintah terus melakukan berbagai upaya stabilisasi harga, terutama menjelang Idulfitri 2025.

“Tentunya berbagai upaya kita lakukan. Apalagi sekarang Ramadan dan mendekati Lebaran 2025. Mudah-mudahan daya beli masyarakat bisa meningkat,” tambahnya terkait pasar tradisional cenderung sepi.

Dalam kunjungan tersebut, mendag juga memantau harga beberapa komoditas. Beberapa di antaranya, Minyakita harganya sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 15.700 per liter.

Sementara itu, telur ayam tembus di atas HET, yakni Rp 30.000 per kilogram (kg), sedangkan daging sapi justru lebih murah dari HET, di bawah Rp 140.000 per kg.

Selain itu, pasokan bahan pokok di pasar juga dilaporkan relatif aman dan tidak mengalami keterlambatan distribusi. “Kita harapkan pasokan tetap terjamin. Menurut pedagang, pasokan tidak pernah terlambat. Jadi stok aman dan harga masih dalam kendali,” jelas Busan.

Inisiatif Gernas Mapan

Dalam agenda tersebut, mendag juga ikut serta dalam Gerakan Nasional Membersihkan Pasar Nusantara (Gernas Mapan) bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq. Program ini bertujuan untuk menciptakan pasar tradisional yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi pengunjung.

Dengan berbagai langkah ini, diharapkan tren daya beli masyarakat bisa meningkat sehingga pasar tradisional kembali ramai menjelang Idulfitri atau Lebaran 2025.