Jakarta, Beritasatu.com – Pertemuan antara delegasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan pihak China membawa harapan bagi investor. Banyak yang berharap pertemuan ini bisa meredakan perang dagang yang terjadi di antara dua negara dengan ekonomi terbesar tersebut.
Harga beberapa logam pun mencatatkan kenaikan, salah satunya platinum yang naik 3% menjadi US$ 1.210,80 level tertinggi sejak Mei 2021. Harga spot perak naik 1% menjadi US$ 36,3 per ons, sementara paladium naik 2,3% menjadi US$ 1.070,97.
“(Kenaikan harga platinum, red) ini didukung oleh kombinasi ekspektasi pasokan yang ketat, sentimen industri yang membaik, dan tindak lanjut teknis dari kenaikan harga logam mulia yang lebih luas,” kata pedagang logam mulia di Heraeus Metals Jerman, Alexander Zumpfe, seperti dilansir dari Reuters, Senin (9/6/2025).
Data penggajian nonpertanian AS yang lebih kuat dari perkiraan, menyebabkan investor mengurangi ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga Federal Reserve tahun ini. Perhatian pasar kini beralih ke data CPI AS, yang akan dirilis pada hari Rabu untuk petunjuk lebih lanjut tentang jalur kebijakan moneter Fed.
Sekadar informasi, pejabat tinggi AS dan China akan bertemu di London untuk melakukan pembicaraan yang bertujuan meredakan sengketa perdagangan. Kedua negara adidaya tersebut memang telah berperan penting bagi rantai pasokan global.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Departemen Perdagangan, Jamieson Greer, akan mewakili Washington dalam pembicaraan tersebut. Namun, tidak jelas siapa yang akan mewakili China dalam pertemuan tersebut.
Trump juga mengatakan, Presiden Tiongkok Xi Jinping telah setuju untuk memulai kembali ekspor mineral tanah jarang dan magnet ke AS. Ketika ditanya langsung oleh seorang reporter di Air Force One apakah Xi setuju kembali melakukan ekspor, Trump menjawab, “Ya, dia setuju. Kami sudah sangat maju dalam kesepakatan dengan China,”.
