Melalui Telepon, Bupati Serang Perjuangkan Tuntutan Warga Ingin Ada Pelebaran dan Bangun Flyover di Bojonegara Regional 17 November 2025

Melalui Telepon, Bupati Serang Perjuangkan Tuntutan Warga Ingin Ada Pelebaran dan Bangun Flyover di Bojonegara
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 November 2025

Melalui Telepon, Bupati Serang Perjuangkan Tuntutan Warga Ingin Ada Pelebaran dan Bangun Flyover di Bojonegara
Tim Redaksi
SERANG, KOMPAS.com
– Bupati Serang Ratu Rachamtuzakiyah mengaku akan memperjuangkan adanya permintaan pelebaran Jalan Raya Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten.
Jalan tersebut merupakan jalan nasional yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Hal itu disampaikan Zakiyah melalui sambungan telepon ke ponsel Sekretaris Daerah Banten, Deden Apriandhi, di hadapan massa aksi, Senin (17/11/2025).
“Pemerintah Kabupaten Serang insya Allah hari Kamis Pak Menteri PUPR akan menerima kami dari Pemkab Serang,” kata Zakiyah.
“Salah satu yang akan kami sampaikan pada pertemuan itu bahwa kami mengusulkan untuk peningkatan jalan,
pelebaran jalan
,” sambung Zakiyah.
Selain itu, Pemkab Serang juga akan mengusulkan pelebaran jembatan di perbatasan Kramatwatu-Bojonegara.
Kemudian, lanjut Zakiyah, Pemkab Serang juga akan meminta adanya pembangunan flyover di depan Kawasan Industri Wilmar untuk mengatasi kemacetan di pagi dan sore hari.
“Kami juga mengusulkan untuk adanya jembatan layang yang ada di kompleks Wilmar, yang itu juga dalam rangka untuk mengurangi kemacetan di wilayah Serdang-Bojonegara,” ujar Zakiyah.
Untuk itu, Zakiyah meminta doa dan dukungan agar
Kementerian PUPR
dapat merealisasikan tuntutan warga Bojonegara dan sekitarnya.
“Saya mohon doanya karena semuanya bergantung pada Kementerian PUPR,” tandas dia.
Sebelumnya, Koordinator Aksi demo, Fahmi Adam, mengatakan jalan raya Serdang-Bojonegara-Merak (SBM) sudah tidak dapat menampung kendaraan yang dilalui oleh truk-truk besar.
“Jangan sampai jalan yang notabenenya jalan nasional ternyata di lapangan tidak seperti jalan nasional, sempit, terus tonase buat lalu-lalang mobil tidak pas,” kata Fahmi.
Fahmi menginginkan adanya peningkatan jalan menjadi 4 lajur sehingga masyarakat aman tidak berhadapan dengan kendaraan berat seperti truk tambang.
Warga berharap, keinginan tersebut dapat direalisasikan pada tahun anggaran 2026 nanti.
“Untuk agenda pelebaran jalan ini, itu poin yang penting,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
melalui donasi.
Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
akun kamu.