Megawati Sadar Ahok Akan Dibantai kalau Maju pada Pilkada Jakarta
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Mantan Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama
alias
Ahok
mengungkapkan, ia batal dicalonkan
PDI-P
pada
Pilkada Jakarta 2024
karena Ketua Umum PDI-P
Megawati Soekarnoputri
khawatir Ahok bakal kalah telak.
Ahok menyebutkan, kekhawatiran itu muncul karena adanya potensi pelanggaran terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) pada Pilkada 2024.
“Ibu Mega itu pertama mau saya (maju Pilkada Jakarta), dia mau
fight
, namun kemudian hasil TSM yang seperti itu, beliau putuskan enggak boleh, sudah pasti dibantai,” ujar Ahok dalam program
Gaspol! Kompas.com
, Jumat (15/11/2024).
Sebagai gantinya, Megawati meminta Ahok untuk fokus membenahi partai dan menjalankan tugas lain di luar politik elektoral.
“Makanya ibu langsung bilang, ‘Udah kamu urusin partai aja supaya ada darah segar, perbaiki, terus urus yayasan’,” kata Ahok.
Ketua DPP PDI-P ini bercerita, saat ini ia ditugaskan sebagai Ketua Yayasan Mega Gotong Royong.
“Saya baru tanda tangan notaris, saya ketua Yayasan Mega Gotong Royong yang membawahi kapal dan segala macam di sekolah, pelatihan, advokasi,” ujar dia.
Meski begitu, Megawati tetap menyemangati Ahok untuk kembali bertarung di masa mendatang.
“Pak Ahok masih muda kok, lima tahun lagi masih bisa. Kita
fight
lagi lima tahun,’ kata Ibu Mega,” ucap dia.
Pada akhirnya, PDI-P mengusung Pramono Anung dan Rano Karno sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta pada Pilkada Jakarta 2024.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.