Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Media Asing Sorot Badan Investasi Baru Prabowo, Mirip Punya Singapura

Media Asing Sorot Badan Investasi Baru Prabowo, Mirip Punya Singapura

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto belum lama ini membentuk badan investasi baru, yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Media asing pun menyoroti pembentukan badan tersebut.

Channel News Asia (CNA) melaporkan pembentukan Danatara melalui artikel bertajuk ‘Similar to Temasek’: Indonesia president Prabowo’s new investment body could rival developed nations’, say officials pada Selasa (29/10/2024).

“Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) disebut-sebut mencerminkan komitmen Bapak Prabowo untuk menciptakan pengelolaan investasi nasional yang lebih terintegrasi di Indonesia,” lapor CNA, mengutip Kepala BP Investasi Danantara, Muliaman Darmansyah Hadad.

Menurut Muliaman, badan investasi baru yang dibentuk oleh Prabowo akan menyaingi negara-negara maju dan membantu menarik investasi asing.

Sementara itu, CNA menyebut Danantara yang akan dirilis pada 8 November mirip dengan badan yang dimiliki tetangga RI.

“Badan ini mirip dengan badan investasi terkemuka seperti Temasek Holdings yang berbasis di Singapura,” kata CNA.

Dalam persiapan peluncuran tersebut, Prabowo mengundang Muliaman, yang juga mantan kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ke sebuah pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin lalu.

Muliaman menyebut ia ditugaskan untuk memastikan bahwa semua persiapan berjalan dengan baik untuk peluncuran resmi oleh Prabowo sendiri pada tanggal 8 November mendatang. Ia juga menegaskan bahwa Prabowo akan memimpin langsung upacara peresmian lembaga pengelola investasi tersebut.

Lebih lanjut, Muliaman menyebut semua aset pemerintah yang telah dipisahkan akan dikelola oleh lembaga tersebut tetapi akan dilakukan secara bertahap, dengan pembentukan lembaga penanaman modal terlebih dahulu, diikuti dengan pembentukan undang-undang.

Ia menambahkan bahwa pembentukan lembaga tersebut akan memerlukan perubahan pada Undang-Undang tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM nantinya akan berfokus hanya pada pengelolaan investasi dan dikatakan mencerminkan komitmen Prabowo untuk menciptakan pengelolaan investasi nasional yang lebih terpadu dan terarah.

Sementara itu, Kementerian BUMN bertugas mengembangkan kebijakan pemerintah dan mengawasi badan usaha komersial yang berorientasi pada laba.

Danantara sendiri akan lebih mirip dengan Otoritas Investasi Indonesia (INA) tetapi dengan dana yang lebih besar. INA merupakan sovereign wealth fund milik Indonesia yang berdiri sejak 2020.

Lebih lanjut Muliaman menambahkan bahwa Danantara berpotensi untuk bergabung dengan INA dalam jangka panjang.

(luc/luc)