Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Mayoritas Wall Street Menguat, Nasdaq Cetak Rekor Baru Akibat Saham Teknologi Melonjak

Mayoritas Wall Street Menguat, Nasdaq Cetak Rekor Baru Akibat Saham Teknologi Melonjak

Jakarta, Beritasatu.com – Bursa perdagangan Amerika Serikat (AS) Wall Street mayoritas besar menguat pada perdagangan, Senin (16/12/2024), salah satunya Nasdaq Composite yang mencetak rekor tertinggi sepanjang masa karena didorong oleh penguatan saham-saham teknologi. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average masih melanjutkan tren pelemahan, mencatat penurunan selama delapan hari berturut-turut.

Mengutip CNBC International, Selasa (17/12/2024), Nasdaq, yang didominasi oleh saham teknologi, naik 1,24% dan mencetak rekor baru di level 20.173,89. S&P 500 juga mengalami kenaikan sebesar 0,38%, ditutup pada level 6.074,08. Sebaliknya, Dow Jones terkoreksi 110,58 poin atau 0,25%, berakhir di posisi 43.717,48. Tren penurunan ini merupakan yang terpanjang sejak tahun 2018.

Sementara pada perdagangan Wall Street untuk saham teknologi, seperti Apple, Alphabet (induk perusahaan Google), Tesla, dan Broadcom mencatatkan kenaikan signifikan hingga mencapai rekor baru.

Broadcom, yang pekan lalu mencapai kapitalisasi pasar senilai US$ 1 triliun untuk pertama kalinya, menjadi motor penggerak Nasdaq dengan kenaikan 11%.

Namun, Nvidia, produsen cip kecerdasan buatan yang sebelumnya memimpin reli pasar dalam dua tahun terakhir, justru mengalami pelemahan 1,7%. Saham perusahaan ini kini masuk fase koreksi setelah anjlok lebih dari 10% dari rekor tertingginya pada November.

Cetak rekor  Wall Street ini terjadi bersamaan dengan dimulainya pertemuan dua hari oleh Federal Reserve (The Fed). Bank sentral Amerika Serikat tersebut diperkirakan akan kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 0,25% pada Rabu (18/12/2024).

Para investor saat ini menantikan panduan kebijakan The Fed untuk 2025, terutama karena pemangkasan suku bunga pada tahun ini merupakan yang pertama sejak 2019.

Kepala Strategi Global Freedom Capital Markets Jay Woods menyatakan,  meskipun setiap keputusan The Fed cenderung mendapat perhatian besar, pertemuan terakhir pada 2024 ini menjadi sangat menarik.

Woods juga menyoroti bahwa sejak pemangkasan suku bunga pertama pada September, tingkat pengangguran relatif stabil, tetapi inflasi menunjukkan tren kenaikan tipis setiap bulan. “Apakah ini hanya fluktuasi sementara atau awal dari tren baru?” ungkap Woods.

Pekan lalu, pasar saham Wall Street mencatat kinerja yang bervariasi. Dow Jones mengalami penurunan mingguan sebesar 1,8%, sementara S&P 500 turun 0,6% dan melemah dalam empat dari lima sesi perdagangan terakhir. Sebaliknya, Nasdaq memberi sinyal positif dengan menguat 0,3% secara mingguan, hingga pada akhirnya cetak rekor baru dalam perdagangan di Wall Street pada Senin kemarin.