Mau Sarapan Sehat? Nasi Jamu Pak Pri di Mojokerto Wajib Dicoba

Mau Sarapan Sehat? Nasi Jamu Pak Pri di Mojokerto Wajib Dicoba

Mojokerto, Beritasatu.com – Bagi warga Mojokerto yang sedang mencari rekomendasi sarapan pagi, nasi jamu Pak Pri yang terletak di Jalan Hayam Wuruk nomor 86, Kelurahan/Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, bisa menjadi pilihan yang tepat. Lokasinya berada tepat di depan jogging track sehingga mudah dijangkau.

Meskipun kata “jamu” sering kali identik dengan rasa pahit, tetapi nasi jamu Pak Pri menawarkan masakan yang berbeda. Pasangan suami istri, Supriyanto (65) dan Siti Musholikha (54), menyajikan menu nasi jamu yang kaya akan sayuran sehat, seperti daun pepaya, peria atau pare, bunga pepaya gantung, jantung pisang, dan daun singkong. 

Terkadang, ada juga tambahan terung atau terong dan petai. Sayuran-sayuran tersebut kemudian dimasak dengan cara ditumis, dan diklaim memiliki berbagai khasiat bagi kesehatan. Sebagai lauk pendamping, tersedia ikan patin, telur balado, dan ikan pari.

Salah seorang pelanggan setia, Regita mengaku pertama kali mengetahui nasi jamu Pak Pri ini pada 2018 melalui rekomendasi temannya. 

“Saya sudah sering makan di sini. Saya suka yang rasanya agak pahit, seperti daun pepaya, bunga pepaya, dan jantung pisang,” ujar Regita kepada Beritasatu.com belum lama ini.

Pelanggan lain, pasangan suami istri Agus dan Tri yang berasal dari Sooko, juga mengaku menikmati hidangan sarapan di sini. Mereka datang jauh-jauh untuk menikmati nasi jamu Pak Pri.

“Masakan di sini enak dan autentik. Kami suka daun pepaya dan jantung pisangnya. Menu di sini sehat dan rasanya pas, tidak pahit. Harganya juga terjangkau, sangat cocok untuk sarapan. Serai jahe sebagai minumannya juga sangat rekomendasi,” ungkap mereka.

Pemilik warung Siti Musholikha menjelaskan, awalnya mereka menjual rawon, lodeh, dan pecel pada 1990. Namun, karena permintaan pelanggan yang menginginkan sayur-sayuran seperti daun pepaya dimasak dengan cara ditumis, akhirnya mereka mulai berfokus pada nasi jamu. 

“Awalnya kami jual rawon, lodeh, dan pecel, tetapi karena banyak yang meminta sayurnya dioseng, akhirnya kami fokus jual nasi jamu. Sejak itu, kami mulai memakai nama ‘sego jamu’, dan rawon serta pecel sudah tidak kami jual lagi,” jelasnya.

Musholikha menambahkan, ia telah berjualan nasi jamu ini selama 20 tahun, tepatnya pada 1995. Menu nasi jamu yang disajikan terdiri dari ikan patin, ikan pari, pindang, telur, tuna, dan pepes kepala ikan. Terkadang, apabila ada ikan gabus, mereka juga menyajikannya dengan sambal asam. 

Untuk satu porsi nasi jamu, harga yang ditawarkan adalah Rp 12.000, sementara minumannya seperti serai jahe, kopi, dan teh dihargai Rp 3.000.

Untuk mengurangi rasa pahit dari daun pepaya, bunga pepaya, dan pare, Musholikha mencampurnya dengan daun beluntas. Warung nasi jamu Pak Pri buka setiap hari mulai pukul 06.00 WIB hingga habis, biasanya sekitar pukul 11.00 atau 12.00 WIB. Tempat ini tutup pada hari Minggu. 

“Pembeli nasi jamu Pak Pri ini tidak hanya dari lokal, ada juga yang datang dari Surabaya dan Gresik. Bahkan, pembeli dari luar kota sering menelepon terlebih dahulu agar nasi jamu mereka disisakan,” ujar Siti Musholikha.