Mata Buta, Luka Bakar Imbas Bahan Kimia Korosif

Mata Buta, Luka Bakar Imbas Bahan Kimia Korosif

PIKIRAN RAKYAT – Penyiksaan terhadap tahanan Palestina oleh pasukan Israel terus terjadi. Kali ini, warga Palestina, Mohammed Abu Tawila yang baru dibebaskan setelah setahun ditahan memperlihatkan bukti kebiadaban pasukan Israel.

Abu Tawila ditahan di penjara Sde Teiman di Israel selatan selama setahun dan baru dibebaskan seminggu lalu. Kini, dia kembali ke Palestina dengan kondisi yang memprihatinkan.

Hal ini terungkap lewat gambar-gambar yang dibagikan para jurnalis Gaza Wissam Nassar dan Walid Huran. Terlihat sekujur tubuh Abu Tawila mengalami luka bakar serius akibat bahan kimia.

Penjara Sde Teiman memang telah dikenal sebagai tempat tahanan disiksa. Abu Tawila mendekam di penjara tersebut dan telah mengalami penyiksaan fisik dan psikologis.

Abu Tawila yang juga seorang insinyur mengungkap bahwa di penjara tersebut pasukan Israel menggunakan bahan kimia untuk menyiksa warga Palestina yang ditahan.

Selain bahan kimia korosif, pasukan Israel juga menggunakan sengatan listrik, direndam di air dingin bertekanan, dan pemukulan brutal. Abu Tawila harus kehilangan salah satu matanya serta mengalami luka bakar serius akibat siksaan ini.

Cara pasukan Israel membebaskan Abu Tawila dan warga Palestina lainnya juga menjadi sorotan. Abu Tawila dipaksa berjalan jauh untuk tiba di Gerbang Perbatasan Kerem Abu Salim. Kondisi kesehatannya juga sangat kritis.

Saat tiba, Abu Tawila langsung dibawa ke rumah sakit dan langsung mendapatkan penanganan medis dan psikologis. Namun, kondisi di Jalur Gaza yang fasilitas kesehatannya lumpuh membuat Abu Tawila harus dirawat di luar Gaza.

Karena kondisinya yang memprihatinkan, lembaga dan organisasi internasional diminta untuk memindahkan Abu Tawila. Hal ini guna memulihkan kesehatan fisik dan psikologisnya.

Penjara yang mengerikan

Berdasarkan laporan The New York Times, warga Gaza yang ditahan di penjara Sde Teiman diborgol dan dipaksa duduk diam di tanah area terbuka selama 18 jam sehari pada bulan lalu.

Warga Palestina yang dibawa ke penjara tersebut akan ditahan di sana selama tiga bulan dan menjadi sasaran perlakuan tak manusiawi pasukan Israel Penyiksaan biasanya dilakukan ketika proses interogasi.

Beberapa warga Gaza yang ditahan di sini dan kemudian dibebaskan berbicara tentang penyiksaan yang mereka alami di Sde Teiman.

Sementara itu dilaporkan kantor berita Palestina, WAFA, lebih dari 640 tahanan Palestina dibebaskan dari penjara Israel pada Kamis, 27 Februari 2025 malam. Ini merupakan bagian dari gelombang ketujuh dan terakhir dari kesepakatan pertukaran fase pertama perjanjian gencatan senjata Gaza.

Pembebasan itu awalnya dijadwalkan Sabtu pekan sebelumnya tetapi ditunda.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News