Maskapai Indonesia Airlines Viral, Siapa Pemiliknya?

Maskapai Indonesia Airlines Viral, Siapa Pemiliknya?

Jakarta, Beritasatu.com – Industri penerbangan Indonesia kembali kedatangan pemain baru dengan hadirnya Indonesia Airlines Group (INA). Maskapai ini didirikan oleh Calypte Holding Pte Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura dan bergerak di berbagai sektor, termasuk energi terbarukan, pertanian, serta penerbangan.

Indonesia Airlines hadir dengan konsep yang berbeda dari kebanyakan maskapai lokal lainnya. Maskapai ini akan fokus sepenuhnya pada rute internasional, tanpa melayani penerbangan domestik di Indonesia.

Strategi tersebut bertujuan untuk menjadikan Indonesia Airlines sebagai maskapai premium yang mampu bersaing dengan pemain besar di pasar global. Pada tahap awal operasinya, Indonesia Airlines akan mengandalkan 20 unit pesawat modern yang terdiri dari:

10 unit pesawat berbadan ramping (narrow-body) – Terdiri dari Airbus A321neo atau A321LR. Pesawat ini dikenal efisien untuk penerbangan jarak menengah hingga jauh dengan kapasitas penumpang yang optimal.

10 unit pesawat berbadan lebar (wide-body) – Menggunakan Airbus A350-900 dan Boeing 787-9, yang dikenal sebagai pesawat canggih dengan kenyamanan tinggi untuk penerbangan jarak jauh.

Dengan kombinasi armada ini, Indonesia Airlines siap melayani berbagai rute internasional yang menghubungkan Indonesia dengan negara-negara lain di Asia, Eropa, dan Amerika. Lalu, siapa sosok pemilik maskapai Indonesia Airlines ini? Berikut profilnya.

Profil Iskandar Ismail Pemilik Indonesia Airlines

Di balik pendirian Indonesia Airlines, ada sosok Iskandar Ismail, seorang pengusaha asal Indonesia yang lahir di Aceh pada 7 April 1983. Ia adalah pendiri sekaligus CEO Calypte Holding Pte Ltd, perusahaan yang mendanai dan mengoperasikan maskapai ini.

Iskandar bukanlah sosok yang baru di dunia bisnis. Ia memiliki latar belakang yang kuat di berbagai sektor, terutama energi dan keuangan, sebelum akhirnya terjun ke industri penerbangan.

Karier Iskandar Ismail dimulai ketika dia bergabung dengan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias setelah bencana tsunami melanda wilayah tersebut. Pengalaman ini membentuk pemahamannya tentang pembangunan infrastruktur dan energi.

Pada 2006 hingga 2009, dia bekerja di PLN, di mana dia semakin mendalami industri kelistrikan dan energi terbarukan. Selama bekerja di PLN, Iskandar berkesempatan untuk berinteraksi dengan banyak pakar di bidang listrik dan infrastruktur energi, yang nantinya akan menjadi modal berharga dalam membangun bisnisnya sendiri.

Setelah meninggalkan PLN, Iskandar beralih ke sektor perbankan dan asuransi. Di sinilah dia bertemu dengan berbagai investor dan profesional di industri keuangan yang semakin memperluas wawasannya dalam dunia bisnis.

Dengan pengalaman yang diperoleh dari sektor kelistrikan dan keuangan, Iskandar mulai berpikir untuk membangun usahanya sendiri. Pada 2015, dia memutuskan keluar dari dunia perbankan dan asuransi untuk fokus pada bisnis di bidang energi.

Pada 2017, dia akhirnya berhasil mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang kelistrikan. Namun, seperti banyak bisnis lainnya, perusahaannya mengalami tantangan besar ketika pandemi Covid-19 melanda dunia. Meski demikian, Iskandar Ismail tidak menyerah. Ia melihat peluang untuk berkolaborasi dengan investor dari Singapura, yang akhirnya membawanya untuk mendirikan Calypte Holding Pte Ltd pada 2022.

Setelah sukses membangun bisnis di sektor energi, Iskandar melebarkan sayapnya ke industri penerbangan dengan mendirikan Indonesia Airlines. Dengan pengalaman dan jaringan bisnis yang telah dibangun selama bertahun-tahun, dia berambisi untuk menghadirkan maskapai premium yang mampu bersaing di pasar internasional.

Meskipun berbasis di Singapura, Indonesia Airlines tetap memiliki keterkaitan erat dengan Indonesia, baik dari segi kepemilikan maupun visi bisnisnya. Maskapai ini diharapkan dapat menjadi ikon baru dalam industri penerbangan internasional dengan menawarkan layanan berkualitas tinggi dan pengalaman terbang yang nyaman bagi para penumpangnya.

Saat ini, Iskandar Ismail dan timnya sedang mempersiapkan berbagai aspek operasional Indonesia Airlines, termasuk perekrutan tenaga kerja, persiapan armada, serta perizinan untuk melayani berbagai rute internasional.