Penajam Paser Utara, Beritasatu.com – Masjid Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) direncanakan dapat digunakan pada salat Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah pada 2025. Dengan kapasitas awal mencapai 5.580 jemaah, masjid ini dirancang mampu menampung hingga 60.000 jemaah.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Hariqo Wibawa Satria menyampaikan, pembangunan Masjid Negara IKN mencerminkan kemajuan infrastruktur di IKN dan menegaskan semangat kebhinekaan, penghormatan, serta toleransi antarumat beragama.
“Masjid ini akan berdampingan di area pusat peribadatan dengan tempat ibadah lainnya, seperti gereja, vihara, pura, klenteng dan Basilika Nusantara Santo Fransiskus Xaverius yang merupakan basilika pertama di Indonesia. Pada 2022 disampaikan Kementerian Agama telah mendapatkan izin prinsip dari Vatikan.” kata Hariqo Wibawa Satria dalam keterangan resminya, Sabtu (7/12/2024).
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan bahwa masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga diharapkan memperkuat toleransi antarumat beragama, menjaga kerukunan masyarakat, serta menguatkan moderasi beragama. Masjid ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan yang toleran.
Masjid Negara IKN – (PUPR/Istimewa)
Saat ini, pembangunan tahap I Masjid Negara IKN telah dimulai. Bangunan utama terdiri dari empat lantai, dua lantai mezzanine, dan pelataran dua lantai yang dapat digunakan untuk ruang serbaguna dan parkir, dengan kapasitas awal 29.000 jemaah.
Masjid Negara IKN dibangun di atas lahan seluas 32.125 m2, dengan luas bangunan masjid dan plaza mencapai 60.173 m2, dan minaret seluas 427 m2. Terdapat juga bangunan komersial seluas 2.212 m2 dua lantai dan bangunan penunjang seluas 727 m2 satu lantai.
Masjid ini memiliki tiga bagian utama, yakni kubah utama, plaza terbuka, dan minaret. Kubah masjid dirancang dengan konsep simbol sorban dan bentuk galaksi, melambangkan semesta alam raya yang tak terbatas.