Marak Tawuran Antarkampung, Forkabi: Bukan Budaya Betawi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com —
Organisasi masyarakat Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) menyebut maraknya tawuran antarkampung di Jakarta bukan budaya Betawi.
Sekretaris Jenderal DPP Forkabi, Syarif Hidayatullah menyayangkan masih banyak anak muda yang kerap menyalurkan energinya melalui cara-cara yang negatif seperti tawuran.
“Tawuran itu bukan tradisi kaum Betawi. Kaum Betawi itu adalah bangsa yang toleran, suku bangsa yang toleran. Kita ini rukun, damai,” kata Syarif kepada wartawan usai acara Deklarasi Jaga Kampung, Sabtu (20/9/2025).
Tawuran antarkampung yang baru saja terjadi beberapa hari lalu di kawasan Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat pada Selasa (16/9/2025) lalu dan turut merugikan warga.
Menurutnya, apabila mempunyai masalah, maka sesama warga Jakarta harus diselesaikan melalui dialog dan bertukar pikiran, bukan kekerasan.
“Menurut saya, supaya anak Betawi makin maju, budaya bertoleransi, membangun keakraban sosial adalah sesuatu hal yang mesti kita bangun dalam tatanan kita bernegara dan berbangsa,” ujar Syarif.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Forkabi, Abdul Ghoni menyebut, Forkabi akan ikut mengaktifkan kembali sistem keamanan keliling (Siskamling) sesuai arahan pemerintah.
“Kita akan laksanakan itu (Siskamling) sebagai cara anak Betawi untuk menjaga kampung dari kerusuhan. Dalam artian anak Betawi bisa ambil bagian menjaga kampungnya sendiri,” kata Ghoni.
Nantinya, kegiatan Siskamling itu juga disebut akan digerakkan untuk menjaga kerukunan kampung dan meminimalisir potensi terjadinya bentrokan tawuran antar kampung di Jakarta.
Sebelumnya diberitakan, Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) menggelar deklarasi gerakan bertajuk “Jaga Kampung” di Slipi, Jakarta Barat pada Sabtu (20/9/2025) siang.
Deklarasi itu disebut sebagai langkah anak Betawi asli untuk menjaga keamanan Jakarta dari tindak kerusuhan usai gelombang demonstrasi pada Agustus 2025 lalu.
Abdul Ghoni, mengajak anak Betawi—baik yang tergabung dalam Forkabi maupun tidak, untuk turut aktif menjaga kampungnya agar kerusuhan beberapa pekan lalu tak terulang kembali.
“Deklarasi Jaga Kampung ini suara anak Betawi, kami tidak mau lagi terulang seperti beberapa minggu yang lalu. Terjadinya kerusuhan yang begitu masif, ya di kampung kita,” kata Ghoni kepada wartawan, Sabtu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Marak Tawuran Antarkampung, Forkabi: Bukan Budaya Betawi Megapolitan 20 September 2025
/data/photo/2025/09/20/68ce81ba84a3f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)