Manus AI: Revolusi AI Otonom yang Jauh Lebih Canggih dari Chatbot Biasa – Page 3

Manus AI: Revolusi AI Otonom yang Jauh Lebih Canggih dari Chatbot Biasa – Page 3

Liputan6.com, Jakarta – Bagaimana jika ada asisten AI yang tidak hanya menjawab pertanyaan, tetapi juga secara mandiri menyelesaikan tugas-tugas kompleks dan dinamis?

Itulah yang ditawarkan Manus AI, sebuah terobosan dalam dunia kecerdasan buatan yang kemampuannya jauh melampaui chatbot tradisional.

Dibangun dengan sistem multi-signature yang didukung beberapa model AI independen, berbasis model DeepSeek R1 dan V3,

Manus AI mampu menavigasi dunia digital tanpa pengawasan manusia, bahkan kecepatan dan ketepatan pengambilan keputusannya mengalahkan para profesional berpengalaman.

Kemampuan otonomi Manus AI dibuktikan lewat pencapaiannya dalam uji coba GAIA benchmark.

Uji coba ini menilai kemampuan asisten AI umum dalam menyelesaikan masalah dunia nyata, dan Manus AI berhasil mencapai kinerja terbaik (state-of-the-art/SOTA), mampu menangani lebih dari 50 tugas secara bersamaan.

Prestasi ini menandai sebuah lompatan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kecerdasan buatan, membuka peluang sekaligus tantangan baru bagi masa depan pekerjaan dan etika AI.

Dikutip dari BGR, Selasa (11/3/2025), pimpinan peneliti Manus AI, Yichao Peak Ji, dalam sebuah video viral di X (sebelumnya Twitter), menyatakan, “Platform ini superior dengan tool agen menggunakan riset mendalam Open AI ‘Operator’”.

Ia menuturkan, Manus mengungguli peforma riset mendalam pada benchmark populer untuk asisten AI bernama GIAA. Ji juga menekankan Manus AI bukan sekadar chatbot atau workflow, melainkan agen yang sepenuhnya otonom.

“Manus menjembatani kesenjangan antara konsepsi dan eksekusi. Kami melihatnya sebagai paradigma berikutnya dari kolaborasi manusia-mesin,” tutur Ji.