Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Mantan Sandera Hamas Tentara Israel Agam Berger Ikut Serbu Makam Yusuf di Nablus – Halaman all

Mantan Sandera Hamas Tentara Israel Agam Berger Ikut Serbu Makam Yusuf di Nablus – Halaman all

Mantan Sandera Hamas Tentara Israel Agam Berger Ikut Serbu Makam Yusuf di Nablus

TRIBUNNEWS.COM – Agam Berger, seorang tentara Israel yang juga mantan sandera Hamas, dilaporkan ikut dalam rombongan pemukim Yahudi Israel yang menyerbu Makam Yusuf, di Kota Balata, Nablus, Tepi Barat.

Laporan RNTV, Senin (3/3/3035) menyatakan kalau penyerbuan pemukim Yahudi Israel ini di bawah perlindungan polisi Israel.

Dalam rombongan itu, Agam tampak ditemani bersama ibunya, Yossi Dagan, kepala dewan permukiman di Tepi Barat utara, dan Rabbi Eliakim Levanon.

Sebagai informasi, penyerbuan yang dimaksud adalah upaya-upaya paksa dari komunitas Yahudi Israel untuk berziarah meski lokasi yang mereka serbua adalah lokasi yang dianggap suci bagi warga Palestina dan kaum muslim. 

Berger dibebaskan selama tahap pertama kesepakatan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel.

Saat itu, Agam Berger mengungkapkan perlakuan baik anggota Brigade Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).

Ia mengatakan anggota Brigade Al-Qassam memberikan sebuah buku doa kepadanya dan rekan-rekannya selama penahanan mereka di Jalur Gaza.

SERBU MAKAM YUSUF – Agam Berger, seorang tentara Israel yang juga mantan sandera Hamas, berfoto dalam rombongan pemukim Yahudi Israel yang menyerbu Makam Yusuf, di Kota Balata, Nablus, Tepi Barat, Senin (3/3/2025).

Dengan adanya buku-buku doa itu, mereka dapat melakukan ritual keagamaan dan merayakan hari raya Yahudi.

Sebelumnya, Agam Berger dibebaskan oleh Hamas dalam pertukaran tahanan gelombang ke-3 pada Kamis (30/1/2025), secara terpisah bersama Arbel Yehud dan Gadi Moses yang dibebaskan oleh Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam.

Dalam pernyataannya kepada Yedioth Ahronoth pada Rabu (19/2/2025), Agam Berger mengungkapkan apa yang ia lewati selama penahanannya. 

“Sekitar setahun yang lalu, para tahanan dikejutkan oleh orang-orang bersenjata Hamas yang memberi mereka berbagai barang, termasuk siddur (buku doa Yahudi yang digunakan untuk doa harian dan hari raya),” kata Agam Berger, berbicara tentang pengalamannya.

“Kami tidak tahu bagaimana kejadiannya, tetapi mereka membawakan kami beberapa materi, termasuk buku doa,” tambahnya.

“Itu bukan sekadar kebetulan, itu datang saat kami membutuhkannya,” lanjut prajurit Israel itu.

Agam Berger mengatakan dia dan rekan-rekannya mengikuti tanggal di radio dan televisi, yang membantu mereka menentukan musim perayaan Yahudi selama penahanan mereka.

Dia menjelaskan bahwa dia dapat merayakan hari raya Yahudi dan menolak untuk makan roti beragi, dengan mengatakan, “Saya meminta tepung jagung dan mereka membawanya kepada saya.”

“Mereka menghormati orang-orang yang religius,” kata Agam Berger, bercerita tentang anggota Brigade Al-Qassam yang menjaganya.

Ia juga bercerita bahwa ia mampu berpuasa selama Yom Kippur dan Puasa Ester (puasa yang dilakukan orang Yahudi sehari sebelum Purim) serta merayakan hari Sabat.

“Ada saat ketika pejuang Hamas membawakan kami lilin sebelum hari Sabat,” tambahnya.

Lilin Sabat merupakan ritual dalam agama Yahudi yang dinyalakan pada Jumat malam sebelum matahari terbenam sebagai persiapan untuk Sabat Suci.

Pada hari pembebasan Agam Berger pada 30 Januari lalu, Brigade Al-Quds juga membebaskan lima warga negara Thailand.

Sebagai imbalannya, Israel membebaskan 110 tahanan Palestina.

Israel dan Hamas telah melakukan setidaknya tujuh kali pertukaran tahanan sejak dimulainya gencatan senjata pada 19 Januari 2025.

Pada tahap pertama gencatan senjata, Hamas berkomitmen untuk membebaskan 33 sandera Israel (termasuk delapan jenazah sandera) dengan pembebasan imbalan ribuan tahanan Palestina.

Hari ini, Hamas telah menyerahkan empat jenazah sandera Israel sebagai bagian dalam pertukaran tahanan gelombang ke-7.

Sejak dimulainya gencatan senjata, Hamas telah membebaskan 19 tahanan Israel yang masih hidup dan empat jenazah sandera.

Sebelumnya Hamas mengatakan pihaknya akan menyerahkan enam sandera Israel yang masih hidup pada Sabtu (22/2/2025).

Sementara empat jenazah sandera lainnya belum diumumkan tanggal penyerahannya.

SERBU MAKAM YUSUF – Suasana saat pemukim Israel menyerbu Makam Yusuf di Nablus, Tepi Barat. Orang-orang Palestina menegaskan bahwa situs tersebut merupakan tempat bersejarah milik umat Islam yang telah terdaftar di Departemen Wakaf Islam.

Seputar Makam Yusuf yang Sering Diziarahi Yahudi Israel

Makam Yusuf terletak di kota Balata, sebelah timur kota Nablus, sebuah wilayah di bawah kedaulatan Otoritas Palestina, tetapi telah menjadi fokus konflik antara Palestina dan Zionis sejak pendudukan kota Nablus pada tahun 1967.

Makam tersebut menjadi tujuan rutin bagi gerombolan pemukim Israel untuk berdoa dan melakukan ritual Talmud.

Pada 1986, otoritas pendudukan Israel mendirikan sekolah Yahudi untuk mengajarkan Taurat berdampingan dengan Makam Yusuf.

Pada 1990 “kuburan tersebut” diubah menjadi pos militer yang dikendalikan oleh tentara pendudukan Israel dan Kementerian Agama Israel mengklasifikasikannya sebagai pusaka Yahudi.

Menurut klaim Yahudi, tulang belulang Nabi Yusuf bin Ya’qub” A.s. dibawa dari Mesir dan dimakamkan di tempat tersebut.

Berdasarkan sebuah riwayat dalam Kitab Kejadian (salah satu kitab Taurat), orang-orang Yahudi mengatakan bahwa “Nabi Yusuf memerintahkan Bani Israel untuk memindahkan tulang-tulangnya dan menguburnya di sebelah timur kota Sikhem”.

Sikhem ini adalah kota Nablus di Kanaan.

Penelitian sejarah menunjukkan bahwa makam tersebut masih baru dan berasal dari era Ottoman atau Turki Usmani pada tahun 1904, di mana makam dibangun untuk mengenang seorang ulama bernama Yusuf Dweikat, yang datang ke wilayah tersebut dan mengajarkan agama Islam.

Setelah Yusuf Dweikat meninggal, Turki Usmani mendirikan sebuah bangunan di makam tersebut dan mausoleum untuk mengenang dan menghormati jasanya.

“Makam ini kemudian ramai dikunjungi umat Islam, terutama kelompok sufi yang mengadakan acara tertentu untuk menghormati Syeikh Yusuf Dweikat,” kata ulasan situs NPC.

Orang-orang Palestina menegaskan bahwa situs tersebut merupakan tempat bersejarah milik umat Islam yang telah terdaftar di Departemen Wakaf Islam.

Sebelumnya bangunan yang di dalamnya terdapat makam Syeikh Yusuf Dweikat merupakan sebuah masjid sebelum diduduki oleh Israel.

Selama beberapa tahun terakhir, Makam Yusuf telah menjadi titik konflik antara Palestina dan Zionis Israel.

Kawasan ini menjadi area perlawanan rakyat Palestina, yang menyebabkan sejumlah besar penduduk Palestina meninggal dunia.

Serbuan dan serangan pemukim Israel ke makam tidak pernah berhenti. Serbuan ini dilakukan di bawah penjagaan pasukan pendudukan Israel untuk melakukan ritual ibadah Talmud.

Israel terus memaksakan realitas baru di daerah tersebut tanpa berhenti, melalui seruan yang dibuat oleh para pemukim dan sejumlah asosiasi Yahudi untuk mencaplok area makam demi “kedaulatan Israel” dan pendirian pusat permukiman Yahudi.

Hal ini berarti lebih dari 30.000 keluarga Palestina terancam diusir jika otoritas pendudukan Israel menyetujui pendirian pos permukiman permanen, yang secara hukum internasional ilegal didirikan di daerah tersebut.

(oln/rntv/npc-tfj/RT Arabic)

Merangkum Semua Peristiwa