Jakarta, CNN Indonesia —
Tersangka pembunuhan bos perusahaan asuransi Amerika Serikat Brian Thompson, Luigi Mangione, menulis manifesto dalam bentuk tulisan tangan.
Bukti ini ditemukan saat kepolisian AS berhasil menangkap Mangione di McDonald Altoona Pennsylvania pada Senin (9/12) lalu.
Kepolisian AS mengatakan pada Selasa (10/12) bahwa bukti ini bisa menjadi alat untuk menentukan apa motif pembunuhan yang dilakukan Mangione terhadap bos asuransi AS, Brian Thompson, pada 4 Desember lalu.
Kepala Detektif Departemen Kepolisian New York, Joseph Kenny, mengatakan bahwa secarik kertas tersebut berisi kritik Mangione terhadap “kompleksitas, biaya tinggi, dan sistem kesehatan di AS yang terkadang tidak berfungsi dengan baik.”
“Saya memiliki kesempatan untuk membaca manifesto itu. Itu tulisan tangan. Dia memang menunjukkan beberapa indikasi bahwa dia frustrasi dengan sistem kesehatan di Amerika Serikat,” kata Kenny di acara televisi Good Morning America dilansir AFP.
Kenny menambahkan, dalam kertas tersebut, Mangione juga mengkritik pelayanan kesehatan AS yang menjadi paling mahal di dunia. Namun, ironisnya, AS gagal memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi terhadap warganya.
“Dia menulis banyak tentang kebenciannya terhadap korporasi Amerika dan khususnya industri kesehatan,” lanjut Kenny.
Mangione saat ini sedang menjalani proses pengadilan usai ditangkap polisi AS pada Senin lalu. Dalam sidang yang dihelat di pengadilan tinggi AS, kuasa hukum Mangione, Thomas Dickey, mengajukan agar kliennya dibebaskan.
Sebab, ia menilai pengadilan tidak punya banyak bukti kuat terkait pembunuhan soal kasus pembunuhan bos asuransi AS, Brian Thompson pekan lalu.
Namun, pengajuan kebebasan tersebut ditolak mentah-mentah oleh hakim. Pengadilan tetap bersikukuh bahwa Mangione telah melakukan kesalahan yang melanggar hukum.
(gas/bac)