Mall WTC Matahari Serpong Kian Sepi, Banyak Toko Tutup dan Fasilitas Rusak Megapolitan 20 Oktober 2025

Mall WTC Matahari Serpong Kian Sepi, Banyak Toko Tutup dan Fasilitas Rusak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Oktober 2025

Mall WTC Matahari Serpong Kian Sepi, Banyak Toko Tutup dan Fasilitas Rusak
Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
 Mall WTC Matahari yang berlokasi di Jalan Raya Serpong, Pondok Jagung, Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel), tampak sepi dari pengunjung pada Senin (20/10/2025).
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
di lokasi, pusat perbelanjaan yang berdiri sejak 2004 itu kini terlihat lengang.
Tak banyak pengunjung yang datang ke mal yang sempat populer pada masanya. Para pedagang pun perlahan meninggalkan toko mereka.
Banyak toko di dalam mal tersebut memasang tulisan “Dijual” atau “Disewa” lengkap dengan nomor telepon pemiliknya.
Tenant
yang sebelumnya berjualan di area tengah, seperti penjual pakaian
thrifting
dan jajanan kuliner, juga terlihat menutup lapak dengan kain dan menempelkan pengumuman tentang lokasi baru mereka.
Kondisi itu menandakan mereka sudah tidak beroperasi lagi di Mall WTC Matahari.
Di lantai satu, hanya tersisa beberapa toko fesyen dan perhiasan emas, serta bazar Matahari dengan promo “
buy 1 get 1
”.
Sementara di lantai dua terdapat
booth
perhiasan di depan eskalator, dengan
food court
yang kini hanya menyisakan merek besar seperti KFC dan A&W.
Lantai tiga masih memiliki Sportstation yang bertahan di antara deretan toko tutup. Namun, Metro Bookstore, Matahari Department Store, dan sejumlah toko lain sudah tidak beroperasi.
Di lantai empat, hanya toko elektronik yang masih buka, sementara bioskop Cinepolis yang dahulu menjadi daya tarik utama tampak gelap dan tertutup.
Fasilitas di dalam mal juga terlihat tak terurus. Beberapa eskalator tidak berfungsi dan hanya dapat digunakan hingga lantai tiga.
Banyak eskalator dimatikan karena rusak, dan di bagian pegangannya terpasang peringatan bertuliskan, “
Jangan dipegang, sedang rusak
.”
Selain eskalator, langit-langit di beberapa sisi tampak rusak dan bekas bocor akibat hujan.
Kaca terlihat kusam, sementara lampu di sejumlah area sengaja dimatikan karena toko-tokonya sudah tidak beroperasi.
Meski demikian, belum ada tanda-tanda bahwa mal berlantai lima itu akan ditutup secara permanen.
Dini (50), pedagang yang sudah berjualan sejak 2016 di Mall WTC Matahari, mengatakan kondisi sepi sudah berlangsung sejak pandemi Covid-19 dan belum pulih hingga kini.
“Sekarang kan swalayan enggak ada, gimana orang mau ke sini? Dulu orang belanja, sekalian makan, sekarang sepi banget,” kata Dini saat ditemui
Kompas.com
, Senin.
Ia mengungkapkan, sebelum pandemi, pendapatannya bisa mencapai Rp 1 juta per hari, terutama saat akhir pekan. Kini, ia nyaris tak mendapat pemasukan.
“Dulu bisa dapat sejuta sehari, apalagi kalau Sabtu-Minggu bisa lebih. Sekarang kadang nol, enggak ada pembeli,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan Feri (bukan nama sebenarnya), pedagang yang telah berjualan di WTC sejak 2010.
Ia menilai pergantian manajemen sekitar lima tahun lalu justru memperburuk kondisi mal.
“Sejak manajemennya diganti, banyak yang enggak setuju. Fasilitas mulai dikurangi, lampu digelapin, eskalator sering dimatikan,” kata Feri kepada
Kompas.com
.
Menurutnya, eskalator kini hanya dihidupkan pada jam tertentu, menyulitkan pengunjung dan karyawan.
“Kadang jam setengah empat sore baru nyala. Orang mau naik-turun susah, apalagi yang bawa anak atau orang tua,” jelasnya.
Ia juga menyebut area depan mal yang menghadap Jalan Raya Serpong kini tampak redup dan kusam.
Kondisi tersebut membuat penyewa satu per satu hengkang karena sepi pengunjung dan biaya operasional yang tetap harus dibayar.
“Banyak yang keluar, yang bertahan cuma segelintir. Kalau terus begini, ya makin mati,” ujar Feri.
Hingga berita ini ditulis,
Kompas.com
masih berupaya menghubungi pihak pengelola WTC Matahari untuk meminta tanggapan atas keluhan para pedagang serta kondisi terkini pusat perbelanjaan tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.