Liputan6.com, Blora – Para pedagang Pasar Sido Makmur Blora, Jawa Tengah, sering kemalingan dagangan sembako yang disimpan di los pasar setempat. Maling yang masih gentayangan itu beraksi pada malam hari sejak Oktober hingga November 2024 ini.
Berdasarkan pengakuan pedagang Pasar Sido Makmur Blora, Sri Sundari, pihak petugas kepolisian mulai turun tangan untuk menginterogasi para pedagang.
“Iki maeng jam 11.00 an akeh seng neng pasar, nakoki sopo ae seng do kemalingan (Ini tadi banyak polisi yang ke pasar, tanya siapa saja yang kemalingan,” ungkapnya pada Liputan6.com, Rabu (6/11/2024).
Saat polisi turun ke pasar setempat, mereka juga mengambil dokumentasi suasana dan mana saja lokasi yang kerap dijadikan maling beraksi.
“Yo do moto-moto barang (ya pada ngambil foto-foto juga),” ujar pedagang asal Tunjungan ini.
Salah satu pedagang yang diinterogasi pihak kepolisian, yakni pedagang atas nama Rukmiati. Yang bersangkutan mengaku kehilangan dua kali.
“Sebelahku Rukmiati dua kali, karo liyane do lapor (dan lainnya pada lapor,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan, bahwa setidaknya yang mengaku menjadi korban aksi kriminal maling gentayangan tercatat sudah sebanyak 12 pedagang, antara lain Rukmiati, Maryati, Sri Lestari, Fatonah, Eni, Sar, Sunita, Sri, Nisa, Mun, dan lain sebagainya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Blora, AKP Selamet melalui Kanit Pidum Polres Blora, IPTU Junaidi saat dikonfirmasi mengaku bahwasannya kepolisian turun tangan.
“Tadi malam reskrim polres nyanggong di pasar. Untuk yang pagi ini mungkin dari Polsek Kota,” jawabnya, yang juga mengaku akan memberi kabar perkembangan kasus ini.