Malapetaka Tarif Impor Trump: Stellantis PHK 900 Karyawan Hingga Nissan Stop Penjualan SUV Canggih – Halaman all

Malapetaka Tarif Impor Trump: Stellantis PHK 900 Karyawan Hingga Nissan Stop Penjualan SUV Canggih – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Raksasa otomotif Stellantis mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) sementara terhadap 900 karyawan pabrik di Amerika Serikat.

Keputusan tersebut diumumkan usai Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif impor yang tinggi terhadap Kanada dan Meksiko.

Dalam pengumuman resminya yang dikutip CNN International, Stellantis mengatakan bahwa kebijakan tarif impor telah memicu perang dagang.

Sehingga perusahaan harus menghentikan sementara pabrik di AS yang membuat sistem transmisi dan stamping untuk dealer Kanada dan Meksiko.

Imbas produksi yang mandek, Stellantis mencatat setidaknya ada 900 karyawan AS yang berpotensi terdampak PHK sementara. 

Karyawan yang terimbas itu mayoritas bekerja di lima pabrik berbeda, yakni dua pabrik stamping di Michigan, dua pabrik transmisi di Indiana, serta satu pabrik pengecoran di Indiana.

Sebagian besar pekerja di lima pabrik AS itu tidak akan langsung kehilangan gaji karena kesepakatan kontrak serikat pekerja.

Namun, karyawan itu tetap berisiko kehilangan gaji meski dilindungi serikat jika pemberhentian produksi di pabrik Meksiko dan Kanada diperpanjang.

“Ini adalah tindakan yang tak kami putuskan dengan mudah, tetapi perlu dilakukan mengingat dinamika pasar saat ini,” ujar COO Stellantis Amerika Antonio Filosa,

“Kami pastikan kami sangat terlibat dengan semua pemangku kepentingan utama kami, termasuk para pejabat negara, serikat pekerja, pemasok, dan dealer di AS, Kanada, dan Meksiko, selagi kami berusaha beradaptasi dengan perubahan ini,” imbuhnya.

Tak sampai disitu, untuk menghentikan pembengkakan kerugian akibat tarif impor Trump Stellantis juga berencana menutup pabrik perakitan Stellantis di Toluca, Meksiko yang memproduksi Jeep Compass dan Wagoneer S, sepanjang April 2025.

Stellantis Obral Kendaraan

Secara terpisah Stellantis memberikan harga khusus untuk seluruh lini produk Stellantis, termasuk Ram, Dodge, dan Chrysler, kecuali beberapa model dan varian khusus.

Tarif murah ini diberlakukan untuk menenangkan kepanikan pasar di tengah kekhawatiran bahwa tarif 25 persen Trump akan menaikkan harga kendaraan.

Diskon kendaraan ini diharap dapat menggenjot penjualan perusahaan.

Mengingat saat ini pasar otomotif AS tengah dilanda gejolak imbas kebijakan tarif impor kendaraan yaang diberlaakukan Presiden Trump.

Bahkan Bank of America memperkirakan bahwa harga kendaraan AS akan naik sekitar 10.000 dolar AS buntut kebijakan Trump.

Produsen Mobil Ubah Strategi Penjualan

Kebijakan tarif impor Trump mendorong produsen kendaraan asal Jepang Nissan CO untuk menghentikan penjualan SUV QX50 dan SUV crossover coupe QX55 di AS, yang dibuat di pabriknya di Aguascalientes, Meksiko.

Sementara Volkswagen memberitahu dealer-dealernya di AS bahwa mereka akan menambahkan “biaya impor” untuk mobil-mobil yang mereka kirim ke negara tersebut dari Eropa dan Meksiko, sebagaimana dikutip dari The Guardian.

Pengenaan biaya impor bisa berarti bahwa harga jual mobil-mobil Volkswagen di AS akan meningkat, yang dapat mempengaruhi daya beli konsumen.

Langkah ini kemungkinan besar merupakan respons terhadap perubahan kondisi pasar, termasuk dampak dari kebijakan tarif perdagangan dan biaya logistik yang lebih tinggi.

Berbanding terbalik dengan yang lainnya, Ford Motor Co dan Hyundai justru mengumumkan program diskon terutama pada mobil-mobil yang datang dari luar AS.

Langkah ini dipilih  keduanya untuk menjaga daya tarik harga di pasar AS agar tetap kompetitif.

Serta untuk menjaga volume penjualan mereka tetap stabil di tengah perubahan biaya produksi akibat kebijakan tarif tersebut.

“Kami tahu konsumen khawatir terhadap potensi kenaikan harga, dan kami ingin memberikan stabilitas dalam beberapa bulan ke depan,” ujar CEO Hyundai Jose Munoz dalam pernyataannya.

(Tribunnews.com / Namira)